News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Zionis Gigit Jari, AS Tegaskan Tolak Operasi Militer Israel di 'Benteng Terakhir' Hamas

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto dari udara menunjukkan tenda-tenda pengungsi Palestina di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, 31 Desember 2023.

Gallant mengklaim Rafah sebagai “benteng terakhir” milik kelompok Hamas.

“Tindakan seperti itu akan memperburuk sesuatu yang sudah menjadi bencana kemanusiaan dengan dampak regional yang tidak terhitung,” kata Guterres mengungkapkan kecemasannya.

“Inilah saatnya untuk segera melakukan gencatatan senjata dan pembebasan semua sandera tanpa syarat,” ujarnya menambahkan.

Dia menyebut situasi di Gaza kini menjadi “luka yang membusuk di dalam nurani kita” dan luka itu mengancam seluruh kawasan itu.

“Operasi militer Israel menyebabkan kehancuran dan kematian di Gaza dalam skala dan kecepatan yang tidak ada bandingannya sejak saya menjadi Sekretaris Jenderal,” kata Guterres.

Guterres turut mendukung solusi dua negara untuk mengatasi konflik antara Israel dan Palestina.

Sementara itu, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 27.500 warga Palestina dan melukai 66.978 l

Para pengungsi ketakutan

Baca juga: Menlu AS Datang, Israel Kirim Pasukan Darat Masuk Rafah, Perang Lawan Mesir Tak Terhindarkan?

Para pengungsi takut akan adanya serangan Israel ke kota itu.

Salah satu dari mereka adalah Safia Marouf. Dia takut akan hal yang bakal terjadi.

“Anak-anak selalu ketakutan dan jika kami ingin meninggalkan Rafah, kami tidak taku ke mana akan pergi. Apa yang akan menjadi takdir kami dan anak-anak kami?” kata Marouf dikutip dari Al Jazeera.

Hal yang mirip juga disampaikan oleh Dana Ahmed (40) yang mengungsi dari Kota Gaza ke Rafah.

Kini dia dan ketiga anaknya tinggal di tenda pengungsian di kota itu.

“Saya takut Israel akan memulai operasi militer darat di Rafah,” ujar Ahmed.

Ahmed mengaku tak bisa tidur tenang karena suara jet tempur Israel meraung di langit dan ada ledakan mengguncang tanah.

“Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Kami. Sekarang ke mana kami harus pergi? Situasinya mengerikan. Saya merasa seperti berada di dalam film horor.”

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini