Militer Yaman Sekutu Houthi: Kapal Curah AS Star Iris Kena Hantaman Langsung Rudal di Laut Merah
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAS), Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan dalam pernyataan singkat pada Selasa (12/2/2024) kalau pihaknya menyerang Star Iris di Laut Merah.
Militer Yaman yang terafiliasi gerakan Ansarallah (Houthi) itu menyebut, kapal Amerika yang mengangkut minyak curah itu menjadi sasaran sejumlah rudal angkatan laut mereka.
Saree mengklaim, serangan mengenai langsung kapal tersebut.
Baca juga: Kapal HMS Diamond Inggris Balik Kanan Kena Serangan di Laut Merah, Houthi Tak Mundur Dukung Gaza
Menurut pernyataan tersebut, operasi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina sekaligus sebagai respons terhadap agresi AS-Inggris terhadap Yaman.
Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan akan melanjutkan serangan-serangan dan blokade Laut Merah untuk mencegah kapal atau kapal Israel menuju pelabuhan Palestina yang diduduki sampai agresi terhadap Jalur Gaza berhenti.
Saree mengatakan pasukan Yaman tidak akan ragu untuk melakukan lebih banyak serangan sebagai respons terhadap kejahatan Zionis terhadap warga di Jalur Gaza.
Tegaskan Blokade Laut Merah Berlanjut Sampai Agresi Israel di Gaza Berhenti
Pada tanggal 6 Februari, Saree mengumumkan bahwa Angkatan Laut Yaman melakukan dua operasi militer di Laut Merah yang menargetkan kapal-kapal milik AS dan Inggris.
Menurut juru bicara tersebut, operasi pertama menargetkan kapal AS Star Nasia, sementara operasi lainnya menargetkan British Morning Tide menggunakan “rudal angkatan laut yang sesuai” dan menekankan bahwa “serangannya langsung dan akurat.”
Sebelumnya, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mohammad Ali al-Houthi, menegaskan YAF akan bertahan selama agresi dan pengepungan Israel di Jalur Gaza masih berlangsung.
Al-Houthi menambahkan bahwa operasi Yaman akan berakhir ketika makanan, obat-obatan, dan kebutuhan kemanusiaan mencapai seluruh wilayah Gaza “dan kejahatan yang mengerikan dan keji, serta kejahatan genosida terhadap rakyat Gaza, terhenti.”
(oln/almydn/*)