News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Mengebom Sekelompok Jurnalis, Kru Al Jazeera Kritis di Rumah Sakit, Pecahan Bom di Kepala

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jurnalis Al-Jazeera Ismail Abu Omar kini diamputasi setelah menjadi sasaran kejahatan perang Israel ketika mencoba memberikan liputan berita di Rafah. Tidak ada tempat atau orang yang aman di Gaza.

Israel Bom Sekelompok Wartawan, Jurnalis Al Jazeera Kritis di Rumah Sakit, Pecahan Bom di Kepala

TRIBUNNEWS.COM- Israel kembali menembaki para jurnalis.  Jurnalis Al Jazeera, juru kamera terluka dalam serangan Israel di Gaza.

Koresponden Ismail Abu Omar dan juru kamera Ahmad Matar dalam kondisi serius, dilarikan ke Rumah Sakit European Gaza.

Dua jurnalis, termasuk seorang reporter Al Jazeera, terluka dalam serangan Israel di utara Rafah di Gaza selatan.

Kondisi koresponden Al Jazeera Arab Ismail Abu Omar dan juru kameranya Ahmad Matar digambarkan serius dan keduanya dipindahkan ke Rumah Sakit European Gaza di Khan Younis untuk perawatan pada hari Selasa.

Kaki kanan Abu Omar diamputasi, namun pecahan peluru masih tertinggal di kepala dan dadanya.

Dokter berusaha menyelamatkan kaki kirinya. Dia saat ini sedang menjalani operasi setelah menderita kehilangan banyak darah akibat kemungkinan sayatan pada arteri femoralis.

Baca juga: Video Viral Tentara Israel Mengebom Tiga Warga Palestina saat Menghidupkan Sepeda Motor

Kedua jurnalis tersebut terkena serangan drone Israel di Miraj, utara kota Rafah.

Mereka mendokumentasikan kondisi pengungsi Palestina yang berdesakan di wilayah tersebut ketika Israel mengintensifkan serangannya melalui darat, laut dan udara di seluruh wilayah kantong yang terkepung, menewaskan lebih dari 28.000 orang.

Dokter Muhammad al-Astal, dokter gawat darurat di rumah sakit tersebut, mengatakan nyawa Abu Omar terancam akibat luka parah yang dialaminya.

Dilaporkan dari Rafah, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan ini adalah tragedi lain yang menimpa jurnalis yang mencoba meliput perang Israel di Gaza.

“Mereka di lapangan mendokumentasikan kondisi kehidupan keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi di wilayah tersebut dan mendokumentasikan kengerian yang mereka alami dan alami dalam 24 jam terakhir ketika serangan udara besar-besaran menargetkan sebagian besar kota Rafah, di mana terdapat hampir 100 orang. terbunuh,” katanya.

“Mereka menjadi sasaran langsung oleh rudal yang ditembakkan dari drone.”

Baca juga: Serangan di Rafah Bukti Baru Israel Telah Melanggar Hukum Internasional, Bom Ciptakan Cekungan Besar

Semua Orang Adalah Target Tentara Israel

Kantor Media Pemerintah (GMO) di Gaza mengecam penargetan para kru saluran Al Jazeera untuk kelima kalinya dalam serangan yang disengaja.

“Penargetan ini dilakukan dalam kerangka intimidasi terhadap jurnalis,” katanya, untuk mencegah liputan media mengenai serangan militer di Gaza.

Setidaknya 126 jurnalis telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, sementara 10 lainnya telah ditangkap, menurut angka GMO.

“Ini bukan kejadian pertama dan kami berharap ini bukan yang terakhir. Terdapat serangan yang berkelanjutan, sistematis, dan hampir konsisten terhadap jurnalis. Sejak awal perang ini, lebih dari 100 jurnalis telah menjadi sasaran,” kata Mahmoud dari Al Jazeera.

“Tidak ada istilah dalam perang genosida ini. Setiap orang adalah targetnya.”

Kepala biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh, terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel pada bulan Desember di mana juru kamera Al Jazeera Arab, Samer Abudaqa, terbunuh ketika mereka melakukan liputan di Gaza selatan.

Dahdouh kehilangan istrinya Amna, putranya Mahmoud, putrinya Sham dan cucunya Adam pada bulan Oktober setelah serangan udara Israel menghantam rumah tempat mereka berlindung di kamp pengungsi Nuseirat setelah mengungsi dari rumah mereka di Kota Gaza.

Pada bulan Januari, putra tertua jurnalis veteran tersebut, Hamzah, yang juga seorang jurnalis Al Jazeera, terbunuh oleh serangan rudal Israel di Khan Younis, Gaza selatan.

(Sumber: Al Jazeera)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini