TRIBUNNEWS.COM - Israel mengklaim menangkap video yang memperlihatkan pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, di dalam terowongan bersama keluarganya.
Video berdurasi 42 detik tersebut diunggah melalui akun juru bicara militer Israel dalam bahasa Arab, Avichai Adraee, di platform “X”.
Video itu menunjukkan seseorang dari belakang, yang identitasnya tidak dapat dikonfirmasi, berjalan di sebuah terowongan bersama seorang wanita dan tiga anak, dengan orang keenam memimpin mereka.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengadakan konferensi pers setelah video tersebut rilis.
“Dalam beberapa hari terakhir, unit khusus menemukan terowongan bawah tanah sepanjang puluhan meter, dan kami menemukan klip video dari kamera Hamas yang dipasang di dalamnya,” katanya, Selasa (13/2/2024) malam.
Dia mengklaim bahwa video itu menunjukkan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, melarikan diri bersama anak-anaknya dan salah satu istrinya melalui jaringan terowongan di Khan Yunis, dipimpin oleh saudaranya, ke salah satu tempat tinggal aman yang dia bangun sebelumnya.
“Perburuan kami terhadap Yahya Sinwar tidak akan berhenti sampai kami menangkapnya, hidup atau mati,” lanjutnya.
Meskipun Daniel Hagari tidak merinci tanggal perekaman video ini, Channel12 Israel mengatakan video tersebut direkam pada 10 Oktober 2023, yaitu hanya tiga hari setelah pecahnya pertempuran Israel dan Hamas.
Salah satu jurnalis bertanya kepada Hagari di konferensi tersebut.
“Apa pentingnya video ini jika diambil pada awal perang lebih dari empat bulan lalu? Apa yang kita ketahui hari ini tentang lokasi dan kondisi Sinwar?” tanya jurnalis kepada Daniel Hagari.
Daniel Hagari menghindari jawaban itu dan hanya mengatakan Israel menemukan informasi intelijen.
Baca juga: Israel Bombardir Rafah, Ribuan Warga New York Aksi Turun ke Jalan, Blokir Jembatan dan Terowongan
Video tidak dapat diverifikasi secara independen oleh wartawan.
Para pengamat menilai, publikasi video misterius itu adalah propaganda untuk menutupi kegagalan dan kerugian tentara Israel yang tidak mampu mencapai tujuannya di Jalur Gaza.
Israel selama ini meyakini Yahya Sinwar bersembunyi di dalam terowongan dan berpindah-pindah.
Hamas Palestina vs Israel
Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 28.340 jiwa dan 67.984 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (12/2/2024),1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.
Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel