Seorang Tahanan Palestina Diperintah Israel Sampaikan Pesan untuk Mengungsi, Besoknya Dieksekusi
TRIBUNNEWS.COM- Nasib malang dialami seorang tahanan Palestina di Gaza. Seorang tahanan diperintah oleh Israel untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang yang mengungsi di Rumah Sakit al Nasser untuk evakuasi.
Esoknya, tahanan tersebut dieksekusi, ditembak mati bersama dengan orang-orang yang bergerak untuk evakuasi dari Rumah Sakit tersebut.
Video dan foto tahanan Palestina itu beredar viral di media sosial X.
"Seorang tahanan diperintah utk smpaikan ke orang2 yg mengungsi di RS al Nasser utk evakuasi kemarin, esoknya dia dieksekusi brsma dngn orang2 yg bergerak utk evakuasi dri RS trsebut" tulis salah satu akun Twitter.
Baca juga: Rumah Sakit Dibom Israel, Petugas Medis Berusaha Menolong Pasien di Ruangan Ortopedi RS Al Nasser
"Tentara Israel mengeksekusi orang Palestina yang diculik yang dikirim untuk memberi tahu orang-orang yang berlindung di Rumah Sakit Nasser bahwa mereka harus dievakuasi" tulis yang lainnya.
"Pasukan Israel telah mengirim seorang warga sipil yang ditahan ke Rumah Sakit Nasser untuk memberikan perintah evakuasi".
Baca juga: Video Viral Detik-detik Para Medis Berjuang untuk Menolong Pasien di Rumah Sakit yang Dibom Israel
Rumah Sakit Dibom Israel
Beredar viral video yang memperlihatkan para petugas medis berusaha keras untuk menolong sejumlah pasien di rumah sakit Nasser.
Rumah sakit Nasser di bombardir israel, pasukan IDF mengarahkan tembakan ke dalam rumah sakit.
Dalam video berdurasi 1 menit 23 detik, di dalam rumah sakit tampak berdebu setelah bom di arahkan ke dalam rumah sakit.
Tampak seorang petugas medis berusaha memapah seorang pasien yang terluka berjalan menyusuri lorong.
Di tempat lain, beberapa orang lainnya berusaha menarik tempat tidur pasien untuk keluar dari ruangannya yang berdebu setelah baru saja dibom oleh Israel.
Dua orang petugas medis berusaha keras untuk memindahkan pasien tersebut.
Mereka harus melewati lorong yang telah rusak. Tampak runtuhan atap gedung setelah rumah sakit itu dibom Israel.