Kapal Tanker Minyak Inggris Pollux Rusak Dihantam Rudal Langsung di Laut Merah
TRIBUNNEWS.COM- Yaman mengatakan telah menargetkan kapal tanker minyak Inggris di Laut Merah dengan serangan rudal langsung.
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan dalam pernyataan video pada hari Sabtu bahwa serangan balasan menghantam kapal minyak Inggris Pollux di Laut Merah.
Dia mengatakan serangan itu, yang dilakukan dengan sejumlah besar rudal angkatan laut di jalur air strategis tersebut, akurat dan langsung.
Memuji serangan itu sebagai kemenangan bagi Palestina, Saree menggarisbawahi kelanjutan operasi militer di Laut Merah dan Laut Arab terhadap kapal-kapal Israel sampai agresi berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Gaza dicabut.
“Angkatan Bersenjata Yaman terus melakukan operasi militer mereka, memaksakan blokade terhadap navigasi Israel di Laut Merah dan Laut Arab sampai gencatan senjata tercapai dan pengepungan di Jalur Gaza dicabut,” kata juru bicara tersebut.
“Angkatan bersenjata Yaman tidak akan ragu untuk melaksanakan dan memperluas operasi militer mereka untuk membela Yaman tercinta dan untuk menegaskan solidaritas praktis yang berkelanjutan dengan rakyat Palestina,” tambahnya.
Sebelumnya, badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan insiden yang melibatkan kapal di Laut Merah terjadi 72 mil laut (133 km) barat laut pelabuhan Mokha di Yaman.
Kapal yang transit di pelabuhan Yaman “diserang oleh sebuah rudal dan melaporkan adanya ledakan di dekatnya,” kata badan tersebut, seraya menambahkan bahwa otoritas militer telah meresponsnya.
Angkatan Bersenjata Yaman juga menembakkan rudal ke kapal Inggris yang melewati Teluk Aden pada hari Kamis dan melakukan serangan langsung dalam operasi terbaru mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Angkatan bersenjata Yaman telah menargetkan kapal-kapal Israel dan mereka yang menuju pelabuhan Israel sejak November sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang telah menjadi sasaran serangan udara ganas dan invasi darat selama lima bulan.
Tentara Yaman mengatakan hanya kapal-kapal Israel, AS dan Inggris yang menjadi sasaran, dan menyatakan bahwa negara-negara lain dapat yakin akan keamanan muatan mereka.
Ansarullah: Yaman Tidak Boleh Menyerah pada AS
Mohammed Abdul-Salam, juru bicara gerakan perlawanan Ansarullah Yaman, mengatakan pada hari Jumat bahwa Sana'a tidak akan menyerah pada kebijakan hegemoni AS di kawasan Asia Barat dan akan terus melakukan serangan balasan terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah untuk mendukung Palestina.
Abdul-Salam membuat pernyataan itu dalam sebuah postingan di akun media sosial X-nya setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengembalikan Ansarullah Yaman ke dalam daftar kelompok “teroris” dan menjatuhkan sanksi keras terhadap gerakan perlawanan rakyat.