Utusan Prancis untuk PBB, Nicolas de Riviere menyatakan penyesalannya bahwa resolusi tersebut “tidak dapat diadopsi, mengingat situasi bencana” di Gaza.
De Riviere menambahkan bahwa Prancis, yang menyetujui resolusi tersebut, akan terus berupaya agar semua tawanan dibebaskan dan agar gencatan senjata “segera dilaksanakan”.
4.Aljazair
Utusan Aljazair mengatakan DK PBB telah “sekali lagi gagal” dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat menimbulkan konsekuensi besar bagi Timur Tengah secara keseluruhan.
“Pesan kami kepada Anda hari ini adalah komunitas internasional harus menanggapi seruan untuk mengakhiri pembunuhan warga Palestina dengan menyerukan gencatan senjata segera,” kata Amar Bendjama, utusan Aljazair untuk PBB.
Baca juga: Hak Veto AS Bayang-bayangi Rencana Pemungutan Suara untuk Gencatan Senjata di Gaza
“Semua pihak yang menghalangi seruan tersebut harus meninjau kembali kebijakan dan perhitungan mereka karena keputusan yang salah saat ini akan berdampak buruk pada kawasan dan dunia kita di masa depan,” sambungnya.
5. Palestina
Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour sangat menyesalkan penggunaan hak veto oleh AS atas resolusi gencatan senjata di Dewan Keamanan PBB.
“Sebut saja apa pun, kemanusiaan, jelaskan sesuka Anda, tapi gencatan senjata segera, seperti yang diminta oleh Sekretaris Jenderal PBB, dan hampir semua badan kemanusiaan PBB, dan sejumlah besar negara di Majelis Umum,” ujar Mansour.
“Kami akan terus mengetuk pintu Dewan Keamanan, Majelis Umum, seluruh komponen PBB,” tambahnya.
Baca juga: AS Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza yang Ke-3 Kali, AS Terus Beri Israel Izin untuk Membunuh
6. Qatar
Duta Besar Qatar untuk PBB Alya Ahmed Saif Al Thani mengatakan dia menyesali kegagalan DK PBB untuk mengadopsi resolusi yang dirancang Aljazair dan berjanji untuk terus memfasilitasi upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
7. Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan “penyesalan” atas veto yang dilakukan AS dan menekankan “kebutuhan untuk melakukan reformasi Dewan Keamanan lebih dari sebelumnya untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan dengan kredibilitas dan tanpa standar ganda”.
Baca juga: Dunia Kecam Veto AS di DK PBB atas Gencatan Senjata di Gaza, Rusia: Washington Mengulur Waktu