News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mantan Gubernur Sarawak Malaysia Taib Mahmud Meninggal Dunia, Anak dan Istrinya Berebut Saham

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan gubernur Sarawak Malaysia, Taib Mahmud bersama istrinya (kanan)

Ia membangun reputasi negara bagian tersebut sebagai tujuan wisata utama dan pengekspor produk premium seperti lada hitam dan melon.

Para pengkritik Taib telah lama menuduhnya menjarah sumber daya alam Sarawak dan memanfaatkan kendalinya atas negara untuk memperkaya dirinya dan keluarganya.

Ia dituduh mengumpulkan kekayaan dan aset miliaran dolar sambil menenangkan elit politik melalui proyek infrastruktur besar dan investasi yang didukung negara.

Mantan gubernur Sarawak Taib Mahmud bersama istrinya Raghad Kurdi. (Instagram/raghadtaib)

Dua putra Taib dari pernikahan sebelumnya, Sulaiman Abdul Rahman dan Mahmud Abu Bekir, menggugat ibu tiri mereka itu atas pengalihan saham milik ayah mereka atas nama Raghad di sebuah perusahaan publik yang didirikan oleh Taib selama ia menjabat sebagai menteri utama.

Perusahaan tersebut, Cahaya Mata Sarawak, adalah salah satu perusahaan terbesar yang berasal dari Sarawak, dengan minat mulai dari konstruksi hingga pengembangan infrastruktur dan TI.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan penghormatan kepada Taib.

Ia mengatakan kontribusi Taib kepada negara dan Sarawak akan dikenang selamanya.

“Kami, khususnya masyarakat Sarawak, kehilangan seorang negarawan yang disegani,” tulis Anwar di X.

Jenazah Taib diperkirakan akan dibawa ke kediamannya di Kuching pada Rabu sore, sesuai dengan jadwal pemakaman yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri Sarawak.

Upacara resmi untuk memberikan penghormatan terakhir akan diadakan pada Kamis pagi sebelum pemakaman setelah shalat dzhuhur.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini