TRIBUNNEWS.COM – Avdiivka, kota penting Ukraina di wilayah Donbass, telah jatuh ke tangan pasukan Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan pasukannya hanya kehilangan sedikit tentara dalam operasi militer untuk merebut Avdiivka.
Kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, Shoigu berujar pasukan Ukraina melarikan diri dari Avdiivka dan meninggalkan banyak tentara yang terluka serta peralatan tempur.
Putin kemudian memberikan ucapan selamat atas kesuksesan pasukan Shoigu merebut Avdiivka.
Dia menyebut bahwa pasukan Ukraina terpaksa melarikan diri dari Avdiivka, kota yang dikenal memiliki pertahanan kuat.
Adapun pengumuman penarikan mundur pasukan Ukraina disebut hanya upaya politik untuk menutupi posisi Ukraina saat ini.
“Situasi di Avdiivka pastilah sebuah keberhasilan, tapi perlu dilanjutkan lebih jauh. Perkembangan situasinya harus disiapkan dengan baik, disediakan dengan personel, senjata, peralatan, dan amunisi,” kata Putin kepada Shoigu dikutip dari Russia Today.
Avdiivka menjadi benteng kuat Ukraina sejak munculnya konflik di wilayah Donbass.
Sejak 9 tahun terakhir Avdiivka berada di garis depan pertempuran. Kota itu menjadi tempat yang digunakan pasukan Ukraina untuk melancarkan serangan ke Donetsk.
Avdiivka dibentengi dengan kuat dan memiliki bunker serta terowongan yang dibuat oleh militer Ukraina.
Shoigu menyebut operasi militer untuk merebut Avdiivka telah disiapkan oleh Staf Umum sejak musim dingin tahun lalu.
Baca juga: Setelah Rusia Caplok Avdiivka, 1.000 Tentara Ukraina Diduga Jadi Tawanan Perang
Rusia menggunakan serangan dengan akurasi tinggi. Serangan tersebut menargetkan sejumlah titik penting.
Kata Shoigu, ada lebih dari 450 serangan yang dilancarkan setiap hari selama operasi itu berlangsung.
Avdiivka jatuh ke tangan Rusia pada hari Sabtu pekan lalu dan menimbulkan banyak korban jiwa dari pihak pasukan Ukraina.
Bahkan, jumlah korban jiwa mencapai hingga 1.500 dalam satu hari.
Di sisi lain, militer Ukraina menegaskan bahwa mundurnya pasukan Ukraina adalah sesuatu yang memang direncanakan dan merupakan perintah Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Aleksandr Syrsky.
Banyak tentara Ukraina ditangkap
Sebanyak 850 hingga 1.000 tentara Ukraina dilaporkan telah ditangkap saat pasukan Ukraina mundur dari Kota Avdeyevka.
Avdeyevka adalah bekas benteng pasukan Ukraina yang berada di utara Kota Donetsk.
Media kenamaan AS, The New York Times, menuliskan kabar tertangkapnya para tentara Ukraina itu berdasarkan penuturan dua tentara Ukraina.
Dengan mengutip pernyataan pejabat senior Barat dan tentara Ukraina, The New York Times menyebut mundurnya pasukan Ukraina dari Avdeyevka adalah kekalahan besar.
Kekalahan itu disebut bisa menjadi pukulan bagi moral pasukan Ukraina yang juga sudah menurun.
Baca juga: Hampir 1.000 Serdadu Ukraina Hilang Dalam Tugas Saat Kekalahan di Avdiivka
Laporan The New York Times menyebut penarikan mundur pasukan Ukraina adalah tindakan yang tidak terencana dan terlambat dilakukan.
Akan tetapi, pejabat AS mengatakan direbutnya Avdeyevka bukanlah suatu kemunduran strategis yang besar.
Meski demikian, pejabat AS meyakini moral para tentara Ukraina telah tergerus setelah kegagalan serangan balik Ukraina tahun 2023.
Di samping itu, pencopotan Panglima Angkatan Darat Ukraina Valerii Zaluzhnyi juga diyakini makin mempersulit upaya pemerintah Ukraina untuk merekrut tentara.
Pada hari Sabtu, Oleksandr Syrskyi yang menjabat sebagai panglima tentara Ukraina mengumumkan penarikan mundur pasukannya dari Avdeyevka.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim penarikan mundur pasukannya bertujuan untuk “menyelamatkan nyawa warga”.
Kemudian, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan militer Rusia telah sepenuhnya mengambil alih Avdeyevka.
(Tribunnews/Febri)