TRIBUNNEWS.COM - Rusia berhasil mencaplok Kota Avdiivka di timur Donetsk, Ukraina, pada pekan lalu, yang disusul penarikan pasukan Ukraina.
Media Amerika Serikat (AS), The New York Times, memperkirakan Rusia mungkin telah menangkap lebih dari 1.000 tentara Ukraina, yang dinyatakan hilang ketika mundur dari Avdiivka.
"Sumber-sumber Barat dan Ukraina mengatakan antara 850 hingga 1.000 tentara tampaknya telah ditawan atau tidak diketahui keberadaannya setelah mundurnya pasukan tersebut," lapor The New York Times, Selasa (20/2/2024).
Pekan lalu, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, memutuskan untuk menarik seluruh pasukannya dari Avdiivka.
Ia mengatakan penarikan itu untuk menyusun posisi baru yang lebih menguntungkan bagi Ukraina.
Kepanikan Ukraina
Penarikan pasukan Ukraina digambarkan sebagai hal yang tidak direncanakan.
Para komandan Ukraina bahkan telah menunggu terlalu lama dalam memerintahkan penarikan pasukan.
Bahkan, Brigade Serangan Terpisah ke-3 Ukraina telah dikerahkan untuk mengulur waktu bagi pasukannya yang dilanda pertempuran.
Namun, unit elit itu tidak mampu memperlambat kemajuan Rusia untuk mengeluarkan semua tentaranya.
Situasi menjadi kacau ketika pasukan Ukraina mengambil satu-satunya jalan beraspal yang tersedia bagi mereka – yang dikepung di tiga sisi – untuk melarikan diri dari Avdiivka.
Jalan raya tersebut, yang oleh warga Ukraina dijuluki jalan kehidupan, diserang langsung oleh pasukan Rusia awal Februari ini.
Baca juga: Pasukan Rusia Temukan Ransum hingga Amunisi Buatan AS-Ceko di Avdiivka
Beberapa unit Ukraina di lapangan dilaporkan tidak menyadari perintah untuk mundur.
Sementara unit lainnya sudah mulai meninggalkan posisi pertahanan mereka di Avdiivka.
Rekaman medan perang yang belum diverifikasi dan dibagikan di media sosial menunjukkan pasukan Ukraina mundur di bawah tembakan artileri berat dan mayat-mayat berserakan di sepanjang jalan.