TRIBUNNNEWS.COM -- Pasukan Ukraina akhirnya mengerahkan tank andalan Amerika-nya M1 Abrams dalam perang melawan Rusia.
Armada tank paling canggih buatan Amerika Serikat tersebut pertama kalinya terlihat di garis depan peperangan di Donbass, timur Ukraina.
Seorang pejabat senior militer Rusia mengungkapkan bahwa pasukan Vladimir Putin telah melihat untuk pertama kalinya tank Abrams terlibat dalam peperangan di front Donbass.
Baca juga: Ukraina Klaim Telah Jinakkan 1.905 Rudal Rusia
Seperti diketahui, AS tahun lalu dikabarkan telah mengirimkan sebanyak 31 unit tank ke Kiev sebagai paket bantuan militer ke Ukraina.
Namun seperti halnya tank Challenger buatan Inggris, Abrams belum juga dikerahkan ke medan perang.
Sementara Inggris dikabarkan menarik tank bantuannya setelah satu kendaraan tempur tersebut langsung hancur ketika masuk ke medan peperangan.
Media pemerintah Rusia, TASS mengabarkan, penasihat kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR) Rusia, Igor Kimakovsky mengatakan, pasukannya telah melihat Abrams beroperasi di barat laut kota Avdiivka.
Avdiivka merupakan kota strategis di Donetsk yang dua pekan lalu direbut oleh pasukan Kremlin.
Meski demikian Kimakovsky tidak mengungkapkan berapa unit tank Abrams yang ikut dalam pertempuran tersebut.
Kimakovsky juga mencatat bahwa pasukan Kiev secara aktif menggunakan drone di dekat Avdiivka.
Baca juga: Peringati 2 Tahun Perang Rusia, Negara G7 Janjikan Lebih Banyak Bantuan Militer untuk Ukraina
Sumbangan tank Abrams dari AS diungkapkan sendiri oleh Presiden Joe Biden pada tahun lalu, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui tank berjumlah 31 unit tersebut tiba ke Kiev secara berkala. "Akhir September mulai dikirim dan akan selesai pada pertengahan Oktober (2023)."
Meski telah tiba di Kiev akan tetapi kendaraan perang tersebut tidak dikerahkan ke garis depan.
Saat itu para analis memperkirakan bahwa Abrams ditahan dulu dan bakalan digunakan untuk cadangan serangan besar atau karena saat itu masih musim salju hingga pengerahannya dianggap tidak efektif.
“Saya berharap akan ada lebih banyak pengiriman, tapi saya tidak bisa mengatakan bahwa mereka (tank) memainkan peran utama di medan perang. Jumlahnya terlalu sedikit,” katanya pada bulan November 2023.