Ansarallah Houthi: Kedaulatan Dilanggar, Yaman Deklarasikan Perang Terbuka Lawan AS dan Inggris
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Biro Politik Ansarullah (Houthi) Yaman, mengatakan, negaranya sudah terlibat perang terbuka dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris saat kedua negara Barat melakukan agresi di wilayah kedaulatan Yaman.
Ali Al Qahoum, dalam wawancara dengan TV Al Mayadeen Selasa (27/2/2024), menuturkan, AS dan Inggris sudah melanggar kedaulatan Yaman, hal yang tidak bisa ditolerir pihak Sanaa.
"Kedaulatan dan independensi adalah garis merah, dan kami tidak bisa menolerir agresi apa pun," katanya.
Baca juga: Intelijen AS: Aksi Ansarallah Yaman di Laut Merah Tidak Disetir Iran, Houthi Bisa Buat Rudal Sendiri
Atas serangan udara AS dan Inggris, menurut dia, Yaman, sedang terlibat dalam perang terbuka dengan AS dan Inggris.
Hal itu lantaran, Yaman dalam segala bentuknya Republik Yaman, kedaulatan dan rakyatnya, diserang.
Anggota Biro Politik Ansarullah tersebut menegaskan kalau agresi militer ke Yaman, bukanlah masalah yang sederhana.
"Yaman tidak akan pernah berhenti mendukung perlawanan rakyat Palestina, di Jalur Gaza, dan perkembangan yang terjadi di Palestina, akan mempersatukan rakyat Yaman, dan menyebabkan mereka turun ke jalan menggelar unjuk rasa jutaan orang," imbuh Ali Al Qahoum.
AS dan Inggris, melancarkan serangan militer ke wilayah Yaman, dengan maksud untuk menghentikan blokade Laut Merah kapal-kapal Israel.
Aksi Houthi ini dalam rangka mendukung perjuangan rakyat Palestina, di Gaza melawan agresi militer Israel.
Sejauh ini sejumlah banyak kapal Israel, atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, diserang oleh pasukan Yaman, di Laut Merah dan Selat Bab Al Mandab.
Baca juga: Ansarallah Houthi dan Pasukan Yaman Proksi Arab Saudi Mulai Akur, Jalanan Sanaa-Marib Kembali Dibuka
Ansarallah: AS Bakal Menyesal Labeli Houthi Sebagai Teroris
Wakil Menteri Luar Negeri di pemerintahan Yaman yang dipimpin Ansarallah di Sanaa, Hussein al-Ezzi, mengatakan pada 16 Februari bahwa AS telah memilih eskalasi dan akan segera menyesalinya.
Amerika Serikat kata Hussein al-Ezzi akan segera menyesali memasukkan Ansarallah Sebagai Organisasi Teroris.
Keputusan AS untuk menetapkan Ansarallah sebagai kelompok teror mulai berlaku pada hari Jumat, satu hari setelah serangan baru Yaman terhadap kapal Inggris.
“Amerika telah memilih jalur eskalasi dan akan segera merasakan besarnya kesulitan yang dihadapinya,” kata Ezzi melalui akunnya di X.
"Amerika telah memilih jalur eskalasi dan akan segera merasakan besarnya kesulitan yang ada. Selamat merayakan hari Jumat yang penuh berkah dengan kemenangan besar Yaman" tulisnya di akun X.
Baca juga: Pengumuman CENTCOM Umumkan Dua Tentara Angkatan Laut Amerika Telah Tewas, Apa Karena Ansarallah?
Komentarnya muncul hanya beberapa jam setelah keputusan AS baru-baru ini yang menetapkan gerakan perlawanan Ansarallah sebagai organisasi teroris mulai berlaku.
Pada 17 Januari, Washington mengumumkan rencana untuk menetapkan kembali Ansarallah sebagai kelompok teroris, efektif 30 hari setelah pengumuman tersebut.
Postingan Ezzi juga muncul sehari setelah Angkatan Bersenjata Yaman, yang secara militer bersekutu dengan Ansarallah, mengumumkan serangan baru terhadap kapal Inggris di Teluk Aden.