News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementerian Pendidikan Catat 507 Siswa SD hingga SMA di Jepang Akhiri Hidup Sepanjang 2023

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MEXT) Jepang mencatat jumlah siswa SD, SMP, dan SMA yang mengakhiri hidupnya sepanjang tahun 2023 diperkirakan 507 orang.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MEXT) Jepang mencatat jumlah siswa SD, SMP, dan SMA yang mengakhiri hidupnya sepanjang tahun 2023 diperkirakan 507 orang.

"Pihak kementerian telah memberi tahu seluruh tempat di Jepang untuk bekerja lebih baik lagi dalam mengidentifikasi dini anak-anak yang dalam kesulitan. Gunakan berbagai tempat konsultasi dan pengamatan kesehatan kepada mereka," papar sumber Tribunnews.com di Kementerian Pendidikan Jepang, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Manajer Perusahaan Ekspedisi Akhiri Hidup, Diduga terkait Persoalan Asmara hingga Utang Piutang

Menurut statistik yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, berikut jumlah siswa yang mengakhiri hidupnya tahun 2023 adalah 507:

  • Sebanyak 342 siswa sekolah menengah, 12 lebih sedikit dari tahun sebelumnya.
  • Kemudian 152 siswa sekolah menengah pertama, atau 9 lebih banyak dari tahun sebelumnya.
  • Dan ada 13 siswa sekolah dasar, 4 lebih sedikit dari tahun sebelumnya.
  • Jumlah yang dikonfirmasi diperkirakan 514.

Ini adalah jumlah tertinggi kedua setelah 2022.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberi tahu Dewan Pendidikan Nasional pada tanggal 27 Februari kemarin meminta semua pihak untuk melanjutkan dengan langkah-langkah pencegahan.

Pemberitahuan tersebut menyatakan bahwa "situasinya sangat mengkhawatirkan pada tingkat tinggi yang mirip dengan orang dewasa."

Analisis kasus tahun 2022 menunjukkan bahwa ada banyak kasus yang terkait dengan kinerja akademik yang buruk dan kekhawatiran tentang ujian masuk.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Tak Wajar, Pria di Karimun Ini Sampaikan Keinginan Akhiri Hidup

Selain itu, sumber juga mengatakan bahwa jumlah siswa cenderung meningkat setelah liburan panjang, dan bahwa banyak siswa akan tidak yakin dengan jalur karir mereka pada bulan Maret, sehingga menyerukan bimbingan karir yang cermat dan kegiatan pemantauan.

Selain itu, perangkat tablet--yang didistribusikan kepada setiap siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, secara aktif digunakan untuk konsultasi dan pengamatan kesehatan untuk bekerja mengidentifikasi anak-anak dengan kekhawatiran dan kesulitan sejak tahap awal.

"Apabila ada tanda-tanda diamati itu muncul, maka guru didorong untuk bekerja sama segera dengan orang tua dan lembaga medis untuk mengambil tindakan segera."

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini