News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Penembak Jitu Israel Tembaki Warga Palestina yang Sedang Antre Makanan, Ratusan Orang Tewas

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rekaman udara menunjukkan kerumunan orang menyerbu truk bantuan di Gaza utara, dirilis pada 29 Februari 2024.

TRIBUNNEWS.COM, PALESTINA - Perang di jalur Gaza, Palestina, masih terus berkecamuk.

Bahkan pasukan Israel masih terus menyerang warga sipil.

Terbaru ratusan warga Palestina dibantai pasukan Israel pada Kamis (29/2/2024) pagi waktu setempat.

Mereka tewas saat menyambut truk bantuan tepung di Jalan Al-Rashid, Kota Gaza.

Data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebutkan 104 orang terbunuh dan 760 terluka dalam peristiwa tersebut.

Pengajar sekaligus penulis Palestina di lokasi kejadian, Yusri Al-Ghoul menyebut saat kejadian terdapat ribuan orang di sekitar lokasi.

Mereka menunggu konvoi truk bantuan tepung yang dikabarkan akan menuju daerah itu.

"Setiap hari kami pergi ke tempat itu yang dekat dengan tank-tank Israel karena kami kelaparan. Kami tidak punya makanan, bahkan makanan ternak selama hampir dua bulan, anak-anak kami kelaparan," kata Yusri dikutip Al Jazeera, Jumat (28/2/2024).

Yusri mengaku pasukan Israel sengaja menembaki kerumunan yang mengelilingi truk bantuan.

Penembak jitu (sniper) Israel disebutnya mengincar warga di kepala dan kaki.

"Apa yang terjadi pagi ini, saya pergi ke area itu seperti ribuan orang Palestina lain untuk mendapatan bantuan, tetapi sayangnya kami kembali dengan martir, dengan orang-orang tak bersalah yang dibunuh tank-tank dan penembak runduk Israel," kata Yusri.

"Di depan saya mereka menembaki puluhan orang Palestina, mereka mengncar kepala, lengan, dan kaki. Sayangnya, darah kami sangat murah," lanjutnya.

Direktur Palestinian Medical Relief Society Bassam Zaqout menyebut warga yang mencari bantuan berulang kali diserang pasukan Israel di Gaza.

Bassam menuduh Israel paham bahwa sistem kesehatan Gaza saat ini tidak bisa lagi merawat korban luka yang datang dalam jumlah banyak.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini