News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Irgun dan Kekejaman Tentara IDF, Awal Mula Israel Mengadopsi Aksi dan Ideologi Milisinya

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lambang Irgun, organisasi paramiliter Yahudi pra-Israel.

Irgun dan Kekejaman Tentara IDF, Awal Mula Israel Mengadopsi Aksi dan Ideologi Milisinya 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa Flour Massacre, 'Tragedi Tepung Berdarah' pada Kamis 29 Februari 2024, di mana ratusan orang Palestina dibantai tentara Israel, mengingatkan kembali pada aksi-aksi kejam Irgun, organisasi paramiliter pra-Israel yang menjadi satu di antara elemen pembentuk IDF saat ini.

Sebuah ulasan yang dilansir Khaberni, menganalisis, aksi kejam dan tanpa belas kasih IDF pada tragedi itu merupakan hasil adopsi dari tindakan dan ideologi milisi Yahudi sebelum pembentukan Israel.

Baca juga: Menteri Kebudayaan Israel: Apa yang Disebut Sebagai Bulan Ramadan Harus Dihapuskan

"Irgun adalah pemain penting di era pra-negara Israel. Beroperasi dalam era Mandat Inggris dan bertahan hingga berdirinya Israel pada tahun 1948, organisasi ini dicap sebagai organisasi teroris oleh otoritas Inggris, terlibat dalam spektrum kekerasan yang menargetkan warga Palestina, tentara Inggris, dan Yahudi," menurut Khaberni.

Nama lengkap Irgun adalah Irgun Zvai Leumi dalam bahasa Ibrani diterjemahkan menjadi "Organisasi Militer Nasional di Tanah Israel."

"Didirikan pada tahun 1931 di bawah kepemimpinan Avraham Tehomi, lambangnya menampilkan tangan yang memegang senapan, melambangkan sikap militannya di Palestina dan Yordania yang bersejarah," tulis ulasan tersebut.

Mengutip situs study.com, Irgun adalah kelompok teroris ekstremis, bagian dari gerakan bawah tanah Yahudi, yang beroperasi di Palestina yang dikuasai Inggris pada tahun 1930an dan 1940an.

Mereka menggunakan taktik teroris dalam upaya untuk mengakhiri kekuasaan Inggris. 

Mereka juga menargetkan penduduk mayoritas Arab di Palestina dengan serangan kekerasan.

Pada akhirnya, kelompok ini bertujuan untuk membangun negara Yahudi di Palestina dan juga di Transyordania. 

Organisasi yang namanya dalam bahasa Ibrani berarti Organisasi Militer Nasional di tanah Israel ini disebut juga Etzel, namun sering disebut hanya Irgun.

Baca juga: Ben-Gvir: Kami Akan Terus Persenjatai Sipil Pemukim Israel, Tak Ada yang Namanya Bangsa Palestina

Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada tanggal 29 Februari 2024, menunjukkan apa yang dikatakan tentara sebagai warga Gaza di sekitar truk bantuan di Kota Gaza. - Pasukan Israel menembak mati 104 orang ketika massa bergegas menuju truk bantuan pada 29 Februari, kata kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. Sumber-sumber Israel membenarkan bahwa tentara melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang bergegas menuju truk bantuan di Gaza, dan salah satu sumber mengatakan tentara mengira mereka merupakan ancaman bagi tentara. (Photo by Aline MANOUKIAN / Israeli Army / AFP) (AFP/ALINE MANOUKIAN)

Bantai Ribuan Warga Palestina

Selama bertahun-tahun antara tahun 1931 dan 1948, Irgun melakukan puluhan operasi teroris, yang mengakibatkan kematian ribuan warga Palestina.

Namun, kekerasan yang mereka lakukan tidak hanya terjadi di Palestina, tetapi juga menyasar tentara Inggris dan bahkan beberapa orang Yahudi.

Beberapa di antaranya antara lain:

  • Pada tanggal 4 Juli 1938, organisasi tersebut melakukan serangan teroris di Yerusalem dan Tel Aviv, yang mengakibatkan kematian 5 orang dan 20 lainnya luka-luka.
  • Pada tanggal 6 Juli 1938, seorang anggota Irgun yang menyamar dengan pakaian Arab menempatkan beberapa kaleng susu jebakan di sebuah pasar di Haifa. Ledakan tersebut menewaskan 23 orang dan melukai 75 lainnya.
  • Pada tanggal 25 Juli 1938, operasi serupa dilakukan di Yerusalem, mengakibatkan 10 orang tewas dan 29 lainnya luka-luka. Anggota organisasi Irgun melakukan aksi teroris di Haifa, merenggut nyawa 39 orang dan melukai 46 orang. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
  • Pada tanggal 22 Juli 1946, Irgun melakukan kejahatan besar dengan meledakkan ledakan di Hotel King David di Yerusalem, menewaskan 91 orang, sebagian besar warga Palestina, serta individu dari berbagai negara lainnya.
  • Pada tanggal 29 Desember 1947, Irgun melakukan pembantaian Bab Al-Amoud di Yerusalem yang diduduki, di mana anggotanya melemparkan satu barel bahan peledak, yang mengakibatkan terbunuhnya 14 warga Palestina dan melukai 27 lainnya.
  • Pada tanggal 30 Desember 1947, anggota Irgun melemparkan bom dari mobil yang melaju kencang di Yerusalem sehingga menyebabkan ledakan dan terbunuhnya 11 warga Palestina.
  • Kemudian, pada tanggal 1 Maret 1948, Irgun menghancurkan Klub Perwira Inggris di Yerusalem, menewaskan 11 orang Inggris. Organisasi tersebut membenarkan operasi ini sebagai pembalasan terhadap tiga anggotanya yang telah dijatuhi hukuman mati oleh Inggris pada Februari 1948.
  • Pada tanggal 27 Juni 1948, diplomat Swedia Count Folke Bernadotte mengusulkan rencana perdamaiannya, termasuk menjaga seluruh Yerusalem di bawah kedaulatan Arab dan mengizinkan kembalinya pengungsi Palestina yang melarikan diri dari konflik atau diusir oleh Pasukan Pendudukan Israel (IDF) dengan pemulihan properti mereka. Proposal ini membuat marah Zionis, menyebabkan Irgun dan Stern Gang setuju untuk membunuh Count Bernadotte. Pembunuhan itu dilakukan pada 17 September 1948.
Lambang Irgun, organisasi paramiliter Yahudi pra-Israel.

Tujuan Membentuk Israel Raya

Ulasan yang kemudian dilansir JN dalam pemberitaannya menyebut, sikap ekstrimis Irgun makin terbentuk saat Ze'ev Jabotinsky memimpin gerakan tersebut.

"Ze'ev Jabotinsky-lah yang membentuk ideologi Irgun dan mengakarkannya pada Zionisme Revisionis. Pemimpin seperti Menachem Begin dan Yitzhak Shamir, yang kemudian menjadi perdana menteri Israel, adalah tokoh terkemuka yang sejalan dengan prinsip Jabotinsky," tulis ulasan tersebut.

Ide ekspansionis Irgun, yang dipengaruhi oleh Jabotinsky, berakar pada keyakinan kalau sejarah Israel mencakup seluruh Palestina, Yordania bagian timur, dan bahkan sebagian Irak hingga Sungai Efrat.

Membentang ke barat hingga mencakup seluruh Gurun Sinai dan ke selatan hingga mencakup wilayah Hijaz di Jazirah Arab.

Gerakan Zionis Revisionis Jabotinsky, yang dimulai pada tahun 1923 dengan gerakan pemuda Betar di Riga, Latvia, meletakkan dasar ideologisnya.

Perpecahan Irgun dari Haganah pada tahun 1931 berasal dari ketidakpuasan terhadap pembatasan Inggris dalam menangani pemberontak Palestina dan pembatasan imigrasi, yang memicu kebencian warga Palestina.

Sebelum militer angkatan bersenjata terbentuk, Israel memang memiliki dua kelompok paramiliter utama, Irgun dan Hagana.

Dirangkum dalam berbagai sumber, perpecahan dua kelompok ini karena Irgun lebih militan melawan Inggris, bahkan ketika Inggris sedang melawan Nazi.

Sedangkan Haganah melihat beberapa keuntungan dalam kerja sama tidak resmi. Pada suatu waktu, Irgun dan Haganah terlibat konflik terbuka. Saat ini keturunan ideologi Irgun dan Haganah masing-masing adalah partai Likud dan Uni Zionis (atau Buruh).

Tentara Israel dan peralatan tempur mereka di perbatasan Gaza, di Nahal Oz, Israel pada 13 Desember 2023. (Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency)

Konsep Tembok Besi

Irgun mendapat dukungan rahasia dari Polandia sejak tahun 1936 bertujuan untuk memfasilitasi imigrasi Yahudi ke Palestina.

Tujuan lain dari dukungan Polandia ini adalah mengentaskan kemiskinan di kalangan kelompok Yahudi tertentu.

"Keyakinan Avaram Tehomi pada "kekerasan politik dan terorisme" membuat pemerintah Inggris menetapkan Irgun sebagai organisasi teroris pada tahun 1931," papar ulasan tersebut.

Sejak tahun 1938, Irgun secara aktif mengatur imigrasi rahasia Yahudi ke Palestina.

Menachem Begin mengambil alih kepemimpinan pada tahun 1943, mendorong organisasi tersebut ke dalam periode yang ditandai dengan sejumlah pembantaian seperti Tragedi Deir Yassin.

"Visi Jabotinsky menekankan imigrasi massal Yahudi ke Palestina melalui perlawanan bersenjata, inilah yang membentuk inti tentara Zionis," kata ulasan tersebut.

Konsep Tembok Besi yang diusungnya melambangkan perspektif ekspansionis sayap kanan yang memandang orang Arab sebagai penghalang bagi aspirasi Yahudi.

Meskipun terdapat kontroversi, pada bulan September 1948, Irgun diintegrasikan ke dalam IDF.

David Ben-Gurion, Perdana Menteri Israel pada saat itu, memberikan penghargaan kepada para pemimpin Irgun pada bulan November 1968 atas peran kepemimpinan mereka dalam mendirikan Negara Israel.

"Pemberian penghargaan itu kian melegitimasi peran Irgun dalam pendirian Israel," tulis ulasan tersebut.

(oln/khbrn/jn/berbagai sumber/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini