Buldoser Hancurkan Infrastruktur, IDF Serang Ramallah Tepi Barat, Remaja Tewas Ditembak di Leher
TRIBUNNEWS.COM- Ibu kota Tepi Barat, Ramallah mengalami serangan Israel terbesar.
Tentara secara bersamaan menyerang sejumlah kota di Tepi Barat lainnya, menghancurkan infrastruktur dengan buldosernya.
Pasukan Israel menyerbu kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada tanggal 4 Maret dalam apa yang digambarkan sebagai serangan terbesar ke kota tersebut selama bertahun-tahun.
Tentara memasuki kamp Al-Amari di Ramallah pada Senin pagi, mengakibatkan bentrokan dengan pejuang perlawanan Palestina. Lusinan kendaraan militer menyerbu kamp tersebut pada awal penggerebekan.
“Peluru tajam ditembakkan ke arah pemuda Palestina,” kantor berita WAFA melaporkan.
Mustafa Abu Shalbak yang berusia 16 tahun terbunuh setelah ditembak di leher dan dada oleh pasukan Israel.
Brigade Martir Al-Aqsa cabang Ramallah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejuangnya “terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan pendudukan yang menyerbu kamp Al-Amari.”
Ramallah adalah ibu kota administratif Tepi Barat yang diduduki, dijalankan oleh Otoritas Palestina (PA).
Menurut sumber yang dikutip oleh Reuters, ini adalah “penggerebekan terbesar ke kota tersebut selama bertahun-tahun.”
Israel juga melakukan serangan serentak di kota Tulkarem dan Nablus.
Di Tulkarem, buldoser Israel mengamuk di kamp Nour Shams di kota tersebut, menyebabkan kerusakan besar pada infrastrukturnya.
Ledakan besar terdengar di kamp tersebut ketika pejuang perlawanan menargetkan tentara dengan alat peledak.
Rekaman menunjukkan buldoser tentara Israel terbakar setelah menjadi sasaran bahan peledak.
Video juga menunjukkan tentara menarik buldoser yang rusak keluar dari kamp.
Pasukan Israel juga menyerbu Nablus dan meledakkan rumah pejuang perlawanan yang terbunuh, Moaz al-Masri, yang melakukan operasi penembakan terhadap pemukim di Lembah Yordan pada bulan April tahun lalu.
Lima puluh lima warga Palestina telah ditahan oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak Minggu, menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).
Kekerasan Israel di Tepi Barat terus meningkat. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun meninggal karena luka-lukanya pada hari Minggu setelah ditembak oleh pasukan Israel dalam penggerebekan di kamp pengungsi Jalazone di Ramallah pada Sabtu malam.
Operasi perlawanan terhadap pemukim juga meningkat sebagai akibat dari meningkatnya kekerasan pemukim yang disponsori negara terhadap warga Palestina.
Serangan besar-besaran ke Ramallah terjadi beberapa hari setelah seorang petugas polisi Otoritas Palestina (PA) melakukan penembakan di dekat pemukiman Eli di utara kota, menewaskan dua tentara Israel.
Polisi dan petugas keamanan PA telah melakukan operasi perlawanan terhadap warga Israel di masa lalu.
(Sumber: The Cradle)