TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Inggris, Lord David Cameron, mengatakan dirinya melakukan pembicaraan yang sulit tapi perlu dengan Menteri Israel Benny Gantz tentang krisis kemanusiaan di Gaza, Rabu (6/3/2024).
Dilansir Independent, Cameron mengatakan bahwa memastikan ketersediaan bantuan di Gaza akan menjadi faktor untuk menilai apakah Israel bertindak sejalan dengan hukum internasional atau tidak.
Benny Gantz, mantan jenderal, adalah saingan politik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Ia direkrut untuk bergabung ke dalam kabinet perang yang dibentuk setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Setelah pertemuannya dengan Gantz, Cameron berkata:
“Rakyat Palestina sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang menghancurkan dan semakin meningkat."
“Dalam pertemuan saya dengan Menteri Israel Benny Gantz hari ini, kami membahas upaya untuk mengamankan jeda kemanusiaan agar para sandera dapat pulang dengan selamat dan pasokan yang dapat menyelamatkan nyawa ke Gaza."
“Saya sekali lagi menekan Israel untuk meningkatkan aliran bantuan."
"Kami masih belum melihat adanya perbaikan di lapangan. Ini harus berubah.”
Cameron menyampaikan seruan Inggris untuk segera menghentikan konflik kemanusiaan, meningkatkan kapasitas distribusi bantuan di Gaza dan akses yang lebih besar terhadap pasokan melalui jalur darat dan laut.
Ia juga menyerukan agar lebih banyak jenis barang bantuan diizinkan masuk ke Gaza, termasuk tempat penampungan dan barang-barang penting untuk memperbaiki infrastruktur yang hancur selama serangan militer Israel.
Baca juga: Menlu Inggris David Cameron kepada Netanyahu: Truk Bantuan Harus Diperbolehkan Masuk ke Gaza
Soal posisi Inggris dalam konflik Gaza, Cameron berkata:
“Inggris mendukung hak Israel untuk membela diri."
"Namun sebagai kekuatan pendudukan di Gaza, Israel mempunyai tanggung jawab hukum untuk memastikan bantuan tersedia bagi warga sipil."