Geng kriminal yang bahkan lebih kuat dari pasukan keamanan negara tersebut, telah menyerang penjara dan bandara serta merebut ibu kota, Port-au-Prince, CBS News melaporkan.
Toko-toko dan sekolah tutup serta sekitar 15.000 orang mengungsi.
Pada hari Rabu (6/3/2024), pejabat tinggi hak asasi manusia PBB memperingatkan bahwa situasi di Haiti “sangat tidak dapat dipertahankan”.
Ia menyebut, lebih dari 1.190 orang telah terbunuh sejak awal tahun 2024 saja.
Namun kekacauan dan pertumpahan darah telah terjadi jauh sebelumnya di negara yang terbilang miskin itu.
Upaya internasional untuk mengirimkan bantuan sejauh ini belum membuahkan hasil.
(Tribunnews.com)