News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Viral Pengakuan Perempuan Eks-Tentara IDF, Tahan Warga Palestina Cuma Karena Bosan di Pos Jaga

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KARENA BOSAN - Tangkap layar pengakuan seorang perempuan eks-IDF yang menggambarkan kesewenang-wenangan Tentara Israel ke warga Palestina. IDF sering menangkapi dan menahan warga Palestina di Tepi Barat cuma karena bosan di pos jaga.

“Mereka tidak mengatakan Anda tidak boleh mengambil sesuatu. Dan kebanyakan orang merasa perlu untuk membawa oleh-oleh,” kata dia lagi.

Tentara itu mencatat bahwa penjarahan itu bukan rahasia; memang, beberapa senior mereka juga melakukannya.

“Sersan mayor kompi itu membagikan buku-buku kajian Al-Qur’an yang ditemukannya dan diberikan kepada siapapun yang menginginkannya,” ujarnya.

“Tentara lain mengambil satu set cangkir kopi, nampan saji, dan teko. Satuan lain yang kami temui sepulang dari tur membawa sepeda motor, seperti sepeda motor Nukhba [pasukan khusus Hamas]. Salah satu tentara menyatakan bahwa itu adalah miliknya. Mereka [tentara] berbicara tentang renovasi.”

Tentara lain yang bertugas di Gaza mengatakan kepada +972 dan Local Call kalau tentara IDF mengambil “tasbih, sendok, gelas, teko kopi, perhiasan, cincin. Apa pun yang mudah dan dapat diakses diambil. Tidak semuanya, tapi masyarakat merasa seperti penguasa negeri ini.”

Ia juga mencatat kalau “peta dari buku teks anak-anak diambil untuk menunjukkan bagaimana mereka diajarkan di sana.”

Berbeda dari kesaksian lainnya, prajurit ini mengatakan bahwa penjarahan adalah sesuatu yang dilarang.

“Menurut pengalaman saya, tentu saja ini adalah larangan besar,” jelasnya.

“Mereka menekankan masalah ini, tapi tidak ada yang mengawasi pasukan cadangan. Hal yang paling umum [untuk dicuri] adalah ‘suvenir lokal’ [yaitu. pada dasarnya barang-barang Palestina atau Arab]. Suatu kali, mereka mengusir seorang tentara yang mencuri uang.”

Tentara itu menambahkan kalau dia dan timnya mencoba, dengan berbagai tingkat keberhasilan, untuk membujuk tentara lain agar meninggalkan barang-barang yang mereka curi di Gaza.

“Mereka [tentara] akan kembali membawa barang-barang; kami mengatakan kepada mereka bahwa lebih baik meninggalkannya [di dalam Jalur Gaza, dekat pagar], lebih baik membuangnya daripada membawanya.”

Orang-orang mencari korban di reruntuhan rumah keluarga Baraka di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah setelah terkena serangan udara Israel pada 18 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok pejuang rakyat Palestina Hamas, dari sejumlah sumber Israel menargetkan Kota Rafah untuk menjadi sasaran berikutnya. (AFP/str) (AFP/AFP)

Dari Reruntuhan Khan Younis, dalam Gaya Klasik Gaza

Dalam sebuah komunike minggu ini kepada para komandan yang bertanggung jawab atas unit-unit yang bertempur di Gaza, Kepala Staf IDF Herzi Halevi mendesak para prajurit “untuk tidak mengambil apa pun yang bukan milik kami.”

Namun surat ini muncul setelah beberapa bulan penjarahan menjadi hal yang rutin.

Fenomena ini begitu dinormalisasi sehingga dalam segmen baru-baru ini di lembaga penyiaran publik Israel, Kan, tentara memberikan cermin kepada reporter Uri Levy yang mereka bawa kembali dari Gaza.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini