TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kapal nelayan tenggelam di lepas pantai selatan Tongyeong, Korea Selatan pada Sabtu (9/3/2024).
Dikutip dari Yonhap News, kapal nelayan tersebut ditumpangi oleh sembilan anak buah kapal (ABK).
Adapun kapal nelayan tersebut terbalik pada Sabtu pagi waktu setempat di perairan yang berlokasi sejauh 68 kilometer di selatan pulau daerah Teonyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan.
KBRI Seoul pun mengonfirmasi dari sembilan ABK tersebut, tujuh orang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan sisanya adalah warga Korea Selatan.
"Pada 9 Maret, KBRI Seoul telah mendapat informasi dari pemerintah Korea Selatan terkait tenggelamnya kapal penangkap ikan "2 Haesinho" di perairan Korea akibat kedcelakaan. Dalam kapal tersebut, terdapat dua ABK Korea dan 7 ABK WNI," kata Wakil Duta Besar Korea Selatan, Zelda Wulan Kartika kepada Tribunnews.com, Minggu (10/3/2024).
Zelda mengungkapkan, pada Sabtu malam, ada empat ABK yang sudah ditemukan dalam kondisi tidak sadar diri dan sempat dilarikan ke RS Tongyeong.
Namun, sambungnya, seluruh korban yang ditemukan itu meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif.
Adapun tiga korban tewas tersebut merupakan ABK yang merupakan WNI.
3 WNI Tewas usai Kapal Nelayan yang Ditumpangi Tenggelam di Korsel, Identitas Korban Belum Diketahui
Identitas ABK WNI Tewas di Kapal Tanker Korsel Tenggelam di Jepang, Nikah Belum Setahun, Anak Bungsu
Sosok Agung Suhartono ABK WNI Tewas usai Kapal Tanker Korsel Tenggelam di Jepang,Belum Setahun Nikah
"Hingga malam hari waktu setempat telah ditemukan empat ABK terdiri dari tiga ABK WNI dan satu ABK Korea Selatan."
"Setelah sempat mendapat perawatan intensif di RS SAR Tongyeong, keempatnya meninggal dunia," kata Zelda.
Baca juga: KPK Periksa WNA Asal Korea Selatan di Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Kemenkes
Zelda mengatakan KBRI Seoul masih berada di lokasi kejadian dan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak penjaga pantai Korea Selatan (Korean Coast Guard) untuk pencarian korban WNI lainnya.
"Tim KBR Seoul masih berada di Tongyeong untuk berkoordinasi dengan Korean Coast Guard dalam melakukan pencarian intensif atas ABK lainnnya serta untuk identifikasi korban," tuturnya.
Di sisi lain, Zelda mengatakan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI masih melakukan penelusuran terkait identitas dari para korban WNI.
"Di saat bersamaan, Kemlu RI sedang menelusuri data keluarga para ABK WNI untuk menginformasikan proses pencarian dan pemenuhan hak-hak para ABK," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)