TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kecelakaan maut Azerbaijan Airlines hingga saat ini masih menjadi pertanyaan besar, dan dalam tahap penyelidikan.
Penyelidikan awal mengungkap, Azerbaijan Airlines mengalami ecelakaan udara mematikan di Kazakhstan dikarenakan sistem pertahanan udara Rusia.
Diketahui, Azerbaijan Airlines Penerbangan 8432 jatuh di dekat kota Aktau, Rabu (25/12/2024).
Hingga kini, Azerbaijan Airlines belum secara terbuka mengumumkan temuan penyelidikannya.
Namun, beberapa ahli penerbangan dan militer mengatakan pesawat itu mungkin secara tidak sengaja ditembak oleh sistem pertahanan udara Rusia ketika terbang di daerah di mana aktivitas drone Ukraina telah dilaporkan.
Sementara itu, Reuters mengatakan pesawat itu dikejutkan oleh baterai Pantsir-S pada sistem pertahanan Rusia.
Euronews mengutip sumber-sumber pemerintah yang mengatakan Azerbaijan Airlines awalnya tidak diizinkan mendarat di Rusia, dilansir Al Jazeera, Jumat (27/12/2024).
"Informasi yang diberikan kepada saya adalah bahwa pesawat mengubah arahnya antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana ia jatuh saat mendarat," menurut sumber tersebut.
Pilot pun meminta pendaratan darurat dan malah diarahkan untuk terbang melintasi Laut Kaspia menuju Aktau.
Namun, Al Jazeera tidak dapat secara independen memverifikasi klaim tersebut.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia awalnya mengatakan pesawat itu terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah menabrak sekawanan burung.
Baca juga: Investigasi Black Box Pesawat Azerbaijan Airlines Digelar, Rusia Minta Publik Tak Sebar Hoax
Laporan keterlibatan Rusia muncul setelah para ahli penerbangan menyarankan pertahanan udara Rusia kemungkinan akan disalahkan, berdasarkan kerusakan yang terlihat pada bagian ekor pesawat.
Ada juga laporan yang menyebutkan Azerbaijan Airlines, pesawat berjenis Embraer 190 telah terbang di atas bagian Kaukasus Utara Rusia, wilayah yang telah ditargetkan oleh pesawat tak berawak (drone) Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan menembak jatuh puluhan drone pada Selasa malam dan Rabu pagi.