News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Senjata Nuklir Rusia Lebih Maju dan Lebih Modern daripada Nuklir Amerika, Begini Kata Vladimir Putin

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa senjata nuklir Rusia “lebih maju” dan modern dibandingkan senjata nuklir Amerika Serikat. Vladimir Putin menekankan bahwa persenjataannya selalu siap untuk perang atom.

Pemimpin Rusia tersebut telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk menggunakan senjata nuklir sejak melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Ancaman terbaru muncul dalam pidato kenegaraannya bulan lalu, ketika ia memperingatkan negara-negara Barat bahwa memperdalam keterlibatannya dalam pertempuran di Ukraina akan berisiko menimbulkan perang nuklir.

Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Rusia yang dirilis Rabu pagi apakah ia pernah mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina, Putin menjawab bahwa hal itu tidak diperlukan.

Ia juga menekankan bahwa ia tidak berpikir bahwa dunia sedang menuju perang nuklir, dan menggambarkan Presiden AS Joe Biden sebagai politisi veteran yang sepenuhnya memahami kemungkinan bahaya eskalasi perang nuklir.

Ketika ditanya mengenai reaksi Sekretaris Jenderal PBB António Guterres terhadap pernyataan Putin, juru bicara Stéphane Dujarric mengatakan bahwa “semua retorika yang dapat mengarah pada kesalahan perhitungan atau eskalasi dengan konsekuensi bencana yang nyata bagi dunia harus dihindari.”

Baca juga: Putin Ancam Bakal Pukul Barat Pakai Nuklir Apabila Nekat Ganggu Kedaulatan Rusia

Komentar Putin tampaknya merupakan pesan kepada Barat bahwa ia siap menggunakan segala cara untuk melindungi keuntungannya di Ukraina.

Dia mengatakan bahwa sejalan dengan doktrin keamanan negaranya, Moskow siap menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman terhadap keberadaan negara Rusia, kedaulatan dan kemerdekaan Rusia.

“Semua itu tertulis dalam strategi kami, kami belum mengubahnya,” ujarnya.

Dalam referensi yang jelas terhadap sekutu NATO yang mendukung Kyiv, ia juga menyatakan bahwa negara-negara yang mengatakan mereka tidak memiliki garis merah mengenai Rusia harus menyadari bahwa Rusia juga tidak memiliki garis merah mengenai mereka.

Menteri Luar Negeri Lituania, Gabrielius Landsbergis, baru-baru ini menyesalkan bahwa negara-negara Barat terlalu sering membatasi diri dengan “garis merah” yang diterapkan sendiri terhadap Rusia.

Dia juga menyambut baik komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa kemungkinan pengiriman pasukan Barat ke Ukraina tidak dapat dikesampingkan.

Putin mencatat pernyataan Biden dan pemerintahannya bahwa AS tidak akan mengirim pasukannya ke Ukraina.

Ia menuduh jika AS bertindak sebaliknya, Moskow akan menganggap pasukan Amerika sebagai penjajah dan akan bertindak sesuai dengan itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini