News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Paul Alexander, 72 Tahun Bernapas Pakai Paru-paru Besi, Meninggal di Usia 78 Tahun

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manusia paru-paru besi, Paul Alexander, saat merayakan ulang tahunnya yang ke-78 pada 30 Januari 2024. Selama 72 tahun hidup menggunakan paru-paru besi akibat polio, Paul Alexander meninggal di usia 78 tahun.

TRIBUNNEWS.com - Manusia paru-paru besi asal Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS), Paul Alexander, meninggal pada Senin (11/3/2024), di usia 78 tahun.

Tidak jelas apa penyebab Paul meninggal.

Dilansir The New York Times, ia sempat dirawat karena virus corona pada Februari 2024 lalu.

Tapi, saat kembali ke rumah, Paul mengalami kesulitan makan dan minum.

Paul lahir di Dallas pada 30 Januari 1946 dari pasangan Gus Nicholas Alexander dan Doris Marie Emmet.

Ia sudah menghabiskan 72 tahun hidupnya bernapas menggunakan paru-paru besi, setelah didiagnosa menderita polio pada musim panas tahun 1952.

Paul kecil yang saat itu berusia enam tahun, mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah yang mengakibatkan ia tidak bisa bernapas sendiri.

Hal ini bermula saat ia baru saja pulang bermain dari luar dan mengalami demam.

Demam tinggi itu mengakibatkan Paul mengalami sakit di kepala dan merasakan lehernya kaku.

Ia pun didiagnosa menderita polio.

Paul sempat menghabiskan beberapa bulan di rumah sakit dengan kondisinya yang naik turun.

Baca juga: Paul Alexander, Pria dengan Paru-paru Besi Meninggal Dunia pada Usia 78 Tahun

Hingga pada suatu hari, dokter memanggil orang tua Paul dan menawarkan sebuah solusi untuk membantu Paul hidup lebih lama, yaitu paru-paru besi.

Paru-paru besi adalah alat bantu pernapasan mekanis yang mengontrol tekanan udara di sekitar tubuhnya untuk membantu paru-parunya mengembang, dilansir CBS News.

Seperti kebanyakan penyintas polio yang bernapas menggunakan paru-paru besi, Paul diperkirakan tidak akan bertahan lama.

Paul Alexander, pria asal Texas yang bernapas dengan paru-paru besi (DailyMail)

Tapi, ia berhasil hidup hingga dijuluki manusia paru-paru besi selama 72 tahun.

Tak hanya itu, Paul juga melanjutkan hidupnya layaknya manusia normal.

Ia menjadi salah satu siswa pertama yang bersekolah di rumah lewat Dallas Independent School District.

Setelah lulus dari SMA, ia melanjutkan kuliah di Southern Methodist University.

Di tahun 1984, Paul memperoleh gelar Sarjana Hukum dari University of Texas di Austin.

Dua tahun kemudian, ia memulai kariernya sebagai pengacara selama beberapa dekade.

"Saya tahu jika saya ingin melakukan sesuatu dalam hidup saya, itu akan berkaitan dengan kekuatan mental," kata Paul kepada The Guardian pada 2020 silam.

Meski di tahun 1960-an kemajuan di bidang medis membuat paru-paru besi bisa digantikan ventilator, Paul tetap memilih tinggal di silindernya karena mengaku sudah terbiasa.

Ia pun dinobatkan sebagai manusia paru-paru besi yang hidup paling lama dalam sejarah oleh Guinnes World Records.

Selama menjadi manusia paru-paru besi, Paul membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas dasar, seperti maka dan minum.

Hampir sepanjang hidupnya, ia dibantu oleh teman sekaligus perawatnya, Kathy Gaines.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini