Video Viral Roket Kairos Space One Jepang Meledak Tak Lama Setelah Diluncurkan, Tak Ada Korban Jiwa
TRIBUNNEWS.COM- Startup yang berbasis di Tokyo, Space One, pada Rabu gagal menjadi perusahaan swasta pertama di Jepang yang menempatkan satelit ke orbit.
Setelah roket berbahan bakar padat Kairos terbakar hanya beberapa detik setelah lepas landas, sebuah kemunduran besar bagi aspirasi pengembangan ruang angkasa Jepang.
Roket Kairos sepanjang 18 meter dan berbobot 23 ton, yang membawa tiruan satelit mata-mata pemerintah, lepas landas dari fasilitas luar angkasa baru di Kushimoto, Prefektur Wakayama, tak lama setelah pukul 11 pagi.
Roket tersebut meledak di udara lima detik setelah diluncurkan, dan sisa-sisanya jatuh ke daerah pegunungan terdekat.
Rekaman berita langsung dari peristiwa tersebut menunjukkan pecahan roket tergeletak di tanah, ketika petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api besar.
Api akhirnya berhasil dipadamkan, dan tidak ada yang terluka, kata Gubernur Wakayama Shuhei Kishimoto kepada wartawan beberapa jam setelah ledakan.
Dia juga mengatakan bahwa peluncuran yang gagal merupakan “langkah maju yang besar” karena roket tersebut secara mandiri menjalankan sistem untuk membatalkan penerbangan, sesuai program.
“Roket tersebut menjalankan perintah pembatalan setelah mendeteksi adanya masalah,” kata Kishimoto, sambil mencatat bahwa perusahaan tersebut akan memperoleh data berharga dari penerbangan tersebut, meskipun hanya berlangsung lima detik. “Ini berbeda dengan ledakan yang tidak terkendali, jadi aku sedikit lega.”
Baca juga: Roket Space One Kairos Jepang Meledak Tak Lama setelah Peluncuran
Para eksekutif Space One mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebab ledakan tersebut, namun tetap berkomitmen pada tujuan perusahaan rintisan tersebut untuk melakukan 20 lepas landas per tahun pada akhir tahun 2029 dan 30 lepas landas pada tahun 2030-an.
“Kami akan mencari tahu penyebabnya sesegera mungkin dan mengklarifikasi langkah-langkah kami untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” kata Presiden Space One Masakazu Toyoda pada konferensi pers di Nachi, Prefektur Wakayama.
“Melalui langkah-langkah tersebut, kami akan melanjutkan peluncuran kami, bertujuan untuk mewujudkan layanan peluncuran roket kecil dan berkontribusi pada perluasan lebih lanjut layanan luar angkasa.”
Peluncuran pada hari Rabu menyusul penundaan pada menit-menit terakhir pada hari Sabtu, ketika perusahaan tersebut mendeteksi sebuah kapal di perairan terdekat di ujung selatan Semenanjung Kii hanya 10 menit sebelum lepas landas.
Startup ini awalnya bertujuan untuk melakukan peluncuran roket pertamanya pada tahun fiskal 2021, namun terpaksa menundanya sebanyak lima kali, dengan alasan penundaan dalam pengadaan suku cadang di tengah pandemi COVID-19 dan invasi Rusia ke Ukraina.