Begitulah, sampai dua pekerja yang mengenakan pakaian hazmat dan masker respirator muncul pada bulan Agustus 2003 dan memasang tanda tengkorak dan tulang bersilang di atasnya.
"Peringatan. Bahaya bahan kimia. Diperlukan peralatan pelindung lengkap dan respirator kimia. Paparan natrium dikromat" tertulis di tanda itu.
"Kami terkejut," tambah Tosh. “Kami sudah berada di situs itu selama berbulan-bulan, dan terekspos.
“Itu adalah jenis ancaman berbeda yang tidak seorang pun dari kami dapat memahaminya.”
Dan bubuk oranye kekuningan itu tidak hanya ada di tanah, tapi juga tertiup angin, kata Garth.
"Jadi tanpa kita sadari, benda itu ada di sekitar kita sepanjang waktu," tambahnya.
Investigasi yang dilakukan oleh departemen pertahanan AS menemukan bahwa anggota militer dan warga sipil “secara tidak sengaja terpapar” bahan kimia beracun.
Laporan tersebut juga menyalahkan KBR atas keterlambatan dalam mengenali dan merespons bahaya yang ditimbulkan oleh natrium dikromat.
Dikatakan bahwa KBR mengetahui penggunaan natrium dikromat di Qarmat Ali sejak tanggal 31 Mei 2003, ketika perusahaan tersebut meninjau manual pengoperasian Irak yang menjelaskan penggunaan bahan kimia di fasilitas tersebut.
Menurut laporan tersebut, baik KBR maupun Satuan Tugas Pemulihan Minyak Irak, kelompok militer yang bertanggung jawab memulihkan produksi minyak Irak, melaporkan pada bulan Juni 2003 bahwa lokasi tersebut berpotensi terkontaminasi natrium dikromat, yang mereka kenali sebagai karsinogen.
Kematian komandan AS terkait dengan natrium dikromat
Penderitaan tentara AS yang terkena natrium dikromat di Qarmat Ali terdokumentasi dengan lebih baik dibandingkan rekan-rekan mereka di Inggris.
Penjaga nasional yang mengunjungi lokasi tersebut jatuh sakit, sehingga memerlukan penyelidikan resmi dan dukungan pemerintah untuk para veteran di seberang kolam.
“Saat saya berada di Qarmat Ali, saya mulai menderita mimisan parah,” kata Russell Powell, mantan petugas medis Amerika, dalam penyelidikan Senat.
Dalam waktu tiga hari setelah tiba di pabrik pada bulan April 2003, ia mengalami ruam di buku jari, tangan dan lengan bawahnya, katanya.