TRIBUNNEWS.COM - Hamas mengatakan proposal gencatan senjata baru telah diserahkan kepada mediator di Mesir dan Qatar, Aljazeera melaporkan.
Ini yang perlu diketahui mengenai proposal tersebut.
- Hamas telah mengajukan proposal gencatan senjata kepada mediator dan AS.
Proposal tersebut terdiri dari dua tahap, mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan kebebasan bagi tahanan Palestina, lapor kantor berita Reuters setelah melihat salinan proposal tersebut.
- Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (14/3/2024), Hamas mengatakan pihaknya menyerahkan visi komprehensif berdasarkan prinsip-prinsip dan fundamental yang mereka anggap penting untuk perjanjian apa pun.
Visi itu didasarkan pada pertukaran tahanan, lanjutnya.
Hamas menambahkan bahwa hak dan kepentingan masyarakat akan tetap menjadi prioritas utama.
- Reuters melaporkan bahwa pembebasan tahap pertama warga Israel akan mencakup perempuan, anak-anak, orang tua dan tawanan yang sakit.
Mereka akan ditukar dengan pembebasan 700-1.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, menurut proposal tersebut.
- Pada rencana tahap kedua, semua tahanan dari kedua belah pihak akan dibebaskan.
- Hamas mengatakan tanggal gencatan senjata permanen akan disepakati setelah pertukaran pertama tawanan dan tahanan, serta batas waktu penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Baca juga: Hamas Membantah Gerakan Perlawanan Telah Menerima Usulan Gencatan Senjata dengan Israel di Gaza
Kabinet Israel akan bertemu menyusul proposal gencatan senjata Hamas
Kantor perdana menteri Israel mengatakan akan ada pertemuan kabinet perang Israel dan kabinet keamanan pada hari Jumat menyusul proposal gencatan senjata baru Hamas.
Poin utama dalam perundingan Israel dan Hamas, pada dasarnya adalah tuntutan Israel untuk kemenangan mutlak atas Hamas.
Hal itu berbeda dengan keinginan Hamas untuk melakukan gencatan senjata permanen dan diakhirinya perang.
Israel juga mengatakan bahwa mereka ingin membiarkan potensi invasi ke Rafah tetap terbuka sebagai sebuah pilihan.
Namun Hamas, jika mereka tetap melanjutkan perundingan, mengatakan bahwa mereka ingin semua peperangan diakhiri sesegera mungkin.
Update Perang Israel-Hamas
Hingga saat ini, setidaknya 31.341 warga Palestina tewas dan 73.134 terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, mengutip Aljazeera.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang dan puluhan orang ditawan.
Terbaru, setidaknya 20 warga Palestina tewas dan lebih dari 150 orang terluka di bagian utara Kota Gaza setelah Israel menyerang kerumunan orang yang menunggu bantuan kemanusiaan.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan itu sebagai “pembantaian baru yang direncanakan”.
Di sisi lain, Senator AS Chuck Schumer menyerukan pemilu baru di Israel.
Ia menyebut pemerintahan “ekstremis” dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu adalah hambatan bagi perdamaian.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)