Kini nasib warga Palestina di Rafah menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu Israel.
Mereka takut bahwa invasi militer di Rafah akan menimbulkan bencana kemanusiaan. Rafah saat ini menjadi akses utama di Gaza untuk suplai bantuan.
“Jika Israel meningkatkan serangannya, kita akan melihatnya setidaknya 100.000 warga Palestina yang tewas,” ujar Ubai Aboudi yang menjabat sebagai direktur eksekutif pada organisasi HAM bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Bisan.
Dia mengatakan Israel meminta warga Palestina mengevakuasi diri ke area yang diklaim aman oleh Israel. Namun, ironisnya mereka justru dibom oleh Israel di sana.
Baca juga: Israel Kembali Bantai Warga Gaza Saat Sedang Menunggu Bantuan di Bundaran Kuwait
“Rancana pulau kemanusiaan mereka tidak akan mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza dan tidak menawarkan perlindungan apa pun bagi warga sipil,” kata Aboudi.
“Pulau kemanusiaan ini seperti apa yang mereka klaim sebagai area aman saat kampanye genosida,” katanya menambahkan.
Adapun Israel belum mengungkapkan kapan rencana evakuasi itu akan dimulai.
(Tribunnews/Febri)