Kondisi ini membuat Chu Cha sangat sedih dan tertekan.
Tak berhenti sampai di situ, terungkap ibu Pei Pantong juga kerap mengambil uang dari suaminya untuk mendukung pesta poranya.
Dia juga mencuri sepeda motor Chu Cha yang membuatnya sangat marah.
Chu Cha percaya bahwa Pei Pantong telah menipu uangnya.
Dia sengaja menikah dengannya, tapi bukan karena cinta tapi nyatanya hanya untuk memanfaatkan hartanya.
Chu Cha sangat marah, segera melaporkan kejadian ini ke polisi setempat, dan meninggalkan rumah istrinya.
Setelah menghitung, Chu Cha memperkirakan Nona Pei Pantong mengambil total 200.000 baht (Rp87 juta).
Namun, Ms. Pei Pantong membantah tuduhan di atas.
Ia mengatakan, mengadakan upacara pernikahan adat dengan Tuan Chu Cha, menjadi suami istri.
Namun, setelah tinggal bersama, Chu Cha membenci dan mengendalikannya, melarangnya keluar, menyebabkan dia kehilangan kebebasannya.
Ini membuat Pei Pantong merasa sangat tertekan sehingga dia tidak ingin pulang.
Mengenai masalah uang dan harta benda, Pei Pantong berkata bahwa itu adalah hadiah yang diberikan secara sukarela oleh Tuan Chu Cha kepadanya dan dia tidak memaksanya.
Setelah menikah, keduanya berhubungan seks, sehingga meski putus, hadiah itu tetap menjadi miliknya.
Pei Pantong menambahkan, dia bisa mengembalikan 50 babi dan 500 ayam kepada Chu Cha, hanya berharap dia berhenti mengganggunya.
Saat ini, polisi distrik Ban Rai sedang meninjau kejadian tersebut untuk mengetahui siapa yang berbohong. (Sanook)