News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ratusan Orang di Spanyol Berbaring Massal, Demo Menentang Genosida oleh Israel di Gaza

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa berbaring di tanah saat mereka mengambil bagian dalam pertunjukan protes untuk mendukung rakyat Palestina di wilayah Gaza, di bawah slogan Hentikan genosida, di area patung El Peine de los Vientos (Sisir Angin) di kota San Sebastian di Basque Spanyol, pada 17 Maret 2024.

Ratusan Orang di Spanyol Berbaring Massal, Berdemonstrasi Menentang Genosida oleh Israel di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Ratusan orang di San Sebatian Spanyol melakukan aksi berbaring massal menentang Genosida oleh Israel di Gaza.

Demonstrasi spektakuler di San Sebastian, ratusan orang berbaring massal di tanah untuk mensimulasikan begitu banykanya kematian yang terjadi di Gaza karena serangan Israel.

Sirene anti-pesawat terdengar di udara, memperingati pemboman Guernica pada tahun 1937 selama Perang Saudara Spanyol setiap tahun.

Gambaran indah mengenai dampak emosional yang luar biasa dari demonstrasi besar-besaran yang diadakan kemarin di San Sebastian, di Basque Country, untuk meminta “penghentian genosida di Gaza”.

Baca juga: Ribuan Orang Berdemonstrasi di Berlin dan Jenewa untuk Memprotes Serangan Israel Terhadap Gaza

Ratusan orang berbaring di tanah untuk melambangkan kematian ribuan warga Palestina, di titik simbolis kota tersebut, dekat patung Eduardo Chillida.

Patung yang dikenal sebagai 'Peine del Viento'. Sirene anti-pesawat terdengar di udara, setiap tahun memperingati pemboman Guernica pada tahun 1937, selama perang saudara Spanyol.

Gambar lukisan terkenal Guernica karya Pablo Picasso dipajang di samping para pengunjuk rasa yang beraksi berbaring massal.

Aksi ini diselenggarakan oleh kelompok Kulturatik yang mempertemukan para eksponen budaya Basque.

Acara diakhiri dengan pembacaan manifesto dalam bahasa Basque dan Spanyol oleh beberapa aktris yang mengajak masyarakat untuk tidak terbiasa dengan apa yang terjadi di Gaza.

Ratusan orang berkumpul di San Sebastian, Spanyol, pada hari Minggu dan berbaring di tepi laut untuk melakukan protes, Hentikan Genosida guna menuntut diakhirinya perang Israel di Gaza.

Aksi Penghormatan oleh para pengunjuk rasa Spanyol kepada korban perang Gaza.

Ratusan pengunjuk rasa di San Sebastian Spanyol berbaring bersama di tanah beberapa menit untuk memberikan penghormatan kepada para korban perang Israel di Gaza.

Di samping spanduk yang terinspirasi oleh lukisan antiperang Picasso yang terkenal, ‘Guernica’.

Aksi tersebut diselenggarakan oleh kolektif Gernika-Palestina, sekelompok seniman dan aktivis dari negara Basque Spanyol.

Mereka mengenang apa yang terjadi di Gaza dengan membuat situasi yang menggambarkan Gaza saat ini.

Peristiwa di Gaza mengingatkan pada serangan terhadap kota Guernica pada tahun 1937, yang menginspirasi lukisan eponymous Pablo Picasso.

Aksi itu diadakan di sebelah patung Eduardo Chillida di Teluk Concha San Sebastian pada hari Minggu.

Serangan militer Israel di Gaza telah menyebabkan hampir seluruh 2,3 juta penduduknya mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan, meratakan sebagian besar wilayah kantong tersebut.

Aksi serangan Israel telah menewaskan lebih dari 31.000 orang.

Protes dari massa pro-Palestina meminta hentikan genosida.

Gaza telah hancur akibat perang selama lebih dari lima bulan antara Israel dan kelompok militan Hamas.

Demonstran Basque Membangkitkan kenangan “Guernica” Picasso untuk Penghormatan kepada Korban Gaza

Protes berlanjut di seluruh dunia selama akhir pekan lalu.

Termasuk di Dublin, Irlandia, di mana para pengunjuk rasa menyerukan Leo Varadkar karena bergabung dengan Presiden Biden di Gedung Putih.

Di San Sebastián, Spanyol, para demonstran berunjuk rasa sebelum berbaring di tanah di samping spanduk besar yang menggambarkan bagian dari lukisan antiperang Picasso yang terkenal, “Guernica.”

“Sangat sulit menjadi saksi genosida saat kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita cukup membawa sebutir pasir saja, meski sebagai upeti,” kata Bernardo Atxaga.

Protes besar lainnya terjadi di Chile, Norwegia, Australia, Yordania, dan kota-kota lain di AS.

(Sumber: AFP, breakinglatest.news, Al Jazeera, The New Arab)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini