News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Houthi Tak Serang Kapal Rusia dan China di Laut Merah, Ternyata Ada Imbalannya

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa yang direkrut ke dalam kelompok pemberontak Houthi Yaman mengibarkan bendera Palestina selama unjuk rasa melawan AS, Inggris dan Israel pada 21 Februari 2024. -- Houthi janji tidak akan serang kapal Rusia dan China di Laut Merah dan Teluk Aden.

Pada Maret ini, Houthi menyerang True Confidence, sebuah kapal pengangkut komoditas curah, yang menyebabkan kematian pertama sejak mereka memulai serangan maritim, seperti diberitakan Al Araby.

Houthi mengatakan kapal itu milik Amerika, yang dulunya dimiliki oleh Oaktree Capital yang berbasis di Los Angeles, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, namun baru-baru ini sebuah perusahaan baru di luar AS mengambil alih.

Jumlah Korban

Saat ini agresi Israel masih berlanjut di Jalur Gaza, tercatat ada 31.923 kematian warga Palestina dan 74.096 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (21/3/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini