Brigade Tulkarem Tepi Barat Balas Serangan Tentara Israel, Empat Tentara Israel Tewas dalam Mobil
TRIBUNNEWS.COM- Brigade Tulkarem dari Brigade Al-Quds Jihad Islam Palestina (PIJ) pada dini hari tanggal 24 Maret mengumumkan tewasnya setidaknya empat tentara Israel setelah para pejuangnya berhasil menyergap kendaraan mereka dan membidiknya dengan peluru.
Pernyataan resmi tersebut berbunyi, “tentara kami yang teguh … berhasil menyusup ke wilayah pendudukan kami di dekat Gerbang Al-Deir” (Deir al-Ghusn, sebuah kota Palestina di Tulkarem yang terletak di Jalur Hijau dengan Israel) dan “melakukan penyergapan yang tepat” sebuah kendaraan yang membawa seorang perwira Israel yang sedang bertugas bersama tiga tentara lainnya.
Para pejuang mencegat jalan mereka dan menghujani mereka dengan peluru yang diberkati, yang mengakibatkan kendaraan mereka terbalik dan terbunuhnya semua orang di dalamnya.
Brigade Tulkarem mengklarifikasi bahwa operasi ini merupakan respons terhadap pembunuhan empat pejuang di kamp pengungsi Nour Shams awal pekan ini, serta balas dendam terhadap mereka yang dibunuh di kamp pengungsi Jenin.
Tak lama setelah pengumuman tersebut, laporan kematian dan luka kritis akibat 'kecelakaan lalu lintas' yang berbahaya yang menyebabkan sebuah kendaraan terbalik di Rehovot (sekitar 20 kilometer selatan Tel Aviv) menjadi pemberitaan di media Israel.
Hal ini mendorong beberapa orang untuk menghubungkan bahwa kecelakaan lalu lintas tersebut merupakan upaya untuk menutup-nutupi operasi perlawanan.
Israel diketahui menutupi kematian tentara dan pemukimnya, sering kali mengaitkannya dengan insiden yang tidak ada kaitannya – seperti yang ditulis oleh The Cradle pada Mei 2023.
Perayaan meletus di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk di kamp pengungsi Balata di Nablus dan kamp pengungsi Jenin.
Tiga hari sebelumnya, Israel mengebom Tulkarem dan Jenin dalam hitungan jam, yang mengakibatkan terbunuhnya sembilan pejuang perlawanan.
Ketika kampanye genosida Israel di Jalur Gaza memasuki bulan keenam, pasukan Israel terus meningkatkan kekerasan dan penindasan di Tepi Barat yang diduduki dengan berkoordinasi dengan Otoritas Palestina (PA).
Meskipun dalam kondisi sulit ini, perlawanan Tepi Barat terus melakukan operasi terhadap sasaran-sasaran Israel hingga bulan suci Ramadhan.
Pada tanggal 22 Maret, seorang pria bersenjata Palestina dan pensiunan tentara di Pengawal Presiden PA, Mujahid Barakat Mansour, melepaskan tembakan ke kendaraan pemukim di sebelah barat Ramallah, memicu pertempuran selama berjam-jam dengan tentara.
(Sumber: The Cradle)