Kota Qiddiya telah menggelontorkan miliaran dolar selama beberapa tahun terakhir untuk olahraga, acara musik, e-gaming, dan atraksi budaya.
Pembangunan kota ini merupakan upaya mengubah kerajaan Arab Saudi menjadi pusat wisata dan mendiversifikasi perekonomiannya agar tidak bergantung pada minyak.
Vision 2030, nama proyek ini, merupakan gagasan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Ia telah menetapkan target 150 juta wisatawan mengunjungi kerajaan tersebut setiap tahun pada tahun 2030.
Pariwisata Arab Saudi mencapai rekor negara pada tahun 2023 yaitu 106 juta pengunjung, menurut kementerian pariwisatanya, meningkat 56 persen dari tahun 2019.
Sejumlah Fans Tidak Begitu Antusias
Di media sosial, banyak penggemar Dragon Ball menyambut baik adanya pembangunan taman hiburan ini, tetapi langsung kecewa setelah mengetahui lokasinya.
Di salah satu subreddit penggemar Dragon Ball, berita tersebut disambut dengan komentar seperti: "Saya memilih untuk tidak memberikan uang saya kepada Saudi."
"Pengumuman yang sangat menggetarkan...sampai kamu membaca di mana tempatnya," tulis yang lain.
Arab Saudi diperintah berdasarkan hukum Islam ultra-konservatif, di mana perempuan hanya mempunyai sedikit hak dan homoseksualitas adalah ilegal, meskipun Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah berupaya untuk meliberalisasi citra kerajaan, Business Insider melaporakan.
Arab Saudi juga telah dikritik atas pembunuhan brutal terhadap pembangkang Jamal Khashoggi, yang menurut AS dibunuh oleh pejabat di konsulat Saudi di Turki pada tahun 2018.
Ada pula laporan penganiayaan terhadap para kritikus, baik yang berbasis di dalam maupun luar negeri.
Baca juga: PUBG Mobile Jalin Kerja Sama Dengan Serial Anime Ikonik Dragon Ball
Business Insider tahun lalu melaporkan hukuman penjara 30 tahun yang dijatuhkan oleh Arab Saudi kepada seorang pengkritik kota besar Neom, inti dari proyek Vision 2030.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)