Indonesia Memasukkan Tank yang Diproduksi Bersama Turki ke Dalam Kendaraan Militernya
TRIBUNNEWS.COM- Indonesia telah memasukkan tank yang diproduksi bersama Turki ke dalam kendaraan militernya.
Militer Indonesia telah memperkenalkan tank ke dalam militernya yang dikembangkan bersama dengan Turki, sebagai kemajuan terkini dalam kerja sama pertahanan dan produksi antara kedua negara.
Menurut Kedutaan Besar Indonesia di Ankara, tank-tank berbobot sedang – diberi nama Kaplan (Harimau) dalam bahasa Turki dan Harimau dalam bahasa Indonesia – dimasukkan ke dalam militer Indonesia awal bulan ini setelah dikembangkan oleh perusahaan Turki FNSS dan pabrikan Indonesia PT Pindad selama hampir satu dekade.
Berasal dari perjanjian antara Kepresidenan Industri Pertahanan Turki dan Kementerian Pertahanan Indonesia pada tahun 2015, sepuluh unit tank diserahkan kepada militer Indonesia oleh Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Ada pula yang dikerahkan ke Batalyon Kavaleri 13/SL di provinsi Kalimantan Timur.
Penggunaan tank oleh militer Indonesia mencerminkan pengakuan yang diberikan Indonesia terhadap kepemimpinan Turki dalam teknologi militer di dunia, kata kedutaan dalam pernyataannya.
“Selain tank, Indonesia juga memiliki kerjasama produksi bersama dengan perusahaan Turki TUSAS untuk memproduksi 12 unit ANKA Drone,” tambahnya mengacu pada kendaraan udara tempur tak berawak generasi berikutnya yang sedang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries.
Tank Bernama Harimau
Tank buatan Turki dimasukkan ke dalam militer Indonesia. Di bawah program bersama, Ankara, Jakarta memproduksi tank medium modern Kaplan, atau Tiger, atau Harimau dalam bahasa Indonesia
Militer Indonesia meluncurkan tank yang dikembangkan bersama oleh negara Asia Tenggara tersebut dengan Türki awal bulan ini, kata para pejabat pada hari Senin.
Lebih dari 10 unit tank, diberi nama Kaplan, atau Harimau, dalam bahasa Turki dan Harimau dalam bahasa Indonesia, diserahkan kepada militer Indonesia oleh Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, menurut pernyataan KBRI di Ankara.
Produksi bersama tank modern berbobot menengah oleh pabrikan Turki FNSS dan pabrikan Indonesia PT Pindad, “mencerminkan pengakuan yang diberikan Indonesia terhadap kepemimpinan Turki dalam teknologi militer di dunia,” kata pernyataan itu.
“Selain tank, Indonesia juga memiliki kerja sama produksi bersama dengan perusahaan Turki TUSAS untuk memproduksi 12 unit ANKA Drone,” tambahnya, mengacu pada kendaraan udara tempur tak berawak generasi berikutnya yang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries.
Perjanjian untuk mengembangkan tank ini ditandatangani oleh Kepresidenan Industri Pertahanan Turki dan Kementerian Pertahanan Indonesia pada tahun 2015, dengan produksi prototipe dan pengujian dimulai pada tahun 2017.