TRIBUNNEWS.COM - Pria Israel yang dicurigai sebagai mata-mata, yang ditangkap dengan membawa senjata api dan peluru, rupanya sempat menjalani kehidupan mewah di Kuala Lumpur, klaim sumber dilansir The Straits Times.
Tersangka, yang diidentifikasi bernama Shalom Avitan, 36 tahun, diketahui telah memasuki Malaysia pada 12 Maret lalu.
Avitan kemudian menginap di hotel bintang lima di sepanjang Jalan Ampang sebelum ditangkap pada 27 Maret.
Saat ditangkap, Avitan memiliki enam pistol dan 200 peluru.
Pistol-pistol itu di antaranya sebuah Sig Sauer, dua Glock dan sebuah Smith & Wesson.
“Selama berada di sana, tersangka berbelanja di toko-toko mewah di ibu kota. Dia terlihat hidup mewah, makan di restoran bintang lima juga,” kata sumber tersebut.
Ia juga diyakini mengadakan pertemuan dengan beberapa orang di hotel.
Kemudian pada tanggal 30 Maret, Inspektur Jenderal Polisi (IGP) Razarudin Husain mengatakan bahwa sepasang suami istri, berusia 40 dan 42 tahun, ditangkap di bazar Ramadhan di Kuala Selangor sehari sebelumnya.
Pasangan suami istri itu diduga memberikan enam pistol kepada pria Israel tersebut.
Investigasi membuat polisi percaya bahwa senjata tersebut diperoleh dari negara tetangga sebelum dibeli oleh pria Israel menggunakan mata uang kripto.
Pasangan itu juga kedapatan membawa senjata api.
Baca juga: Malaysia Siaga Tinggi Tingkatkan Keamanan Tokoh Penting, usai Tangkap Diduga Mafia Israel Bersenjata
IGP mengatakan bahwa selama interogasi, Avitan mengatakan kepada polisi bahwa dia datang ke Malaysia untuk membunuh sesama warga Israel karena perselisihan keluarga.
Namun polisi tidak menutup kemungkinan dia adalah agen intelijen asing.
Media Israel Sebut Avitan adalah Mafia
Sementara itu pada hari Sabtu (30/3/2024), surat kabar Times of Israel melaporkan bahwa beberapa outlet berita Ibrani telah mengidentifikasi pria tersebut sebagai rekan Musli bersaudara, sebuah keluarga mafia Israel.