News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Terduga Mata-mata Israel yang Ditangkap di Malaysia, Dilaporkan Hidup Mewah di Hotel Bintang Lima

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemandangan kota Kuala Lumpur, Malaysia. Pria Israel yang dicurigai sebagai mata-mata, sempat tinggal di hotel bintang 5 dan hidup bermewah-mewah sebelum ditangkap pada 27 Maret lalu.

The Times mengutip situs berita Mako yang melaporkan bahwa tersangka dalam perjalanan untuk membunuh Eran Haya, kepala keluarga kriminal saingannya.

Malaysia, negara mayoritas Muslim, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel, dilansir BenarNews.com.

Warga negara Israel dilarang mengunjungi Malaysia kecuali mereka mendapat izin khusus dari Kementerian Dalam Negeri.

Avitan dilaporkan memakai paspor Prancis untuk dapat masuk ke Malaysia.

Pada bulan Desember, Malaysia juga memberlakukan larangan berlabuh pada kapal-kapal milik Israel untuk memasuki Malaysia setelah invasi darat Israel ke Gaza.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim terang-terangan menyatakan dukungan untuk Palestina dan menentang Israel sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023.

Dalam kunjungannya baru-baru ini ke Jerman, Anwar mengkritik kemunafikan negara-negara Barat dalam menangani konflik di Timur Tengah.

Pada akhir Oktober 2023, Anwar menolak menyebut Hamas sebagai kelompok teroris meskipun AS meminta Malaysia mengubah pendiriannya.

“Karena keengganan kami untuk menyebut Hamas sebagai organisasi teroris dan menganggap Hamas sebagai teroris, saya menerima informasi bahwa Kementerian Luar Negeri menerima 'démarche', atau protes diplomatik, dari Kedutaan Besar AS sebanyak dua kali, pertama pada 13 Oktober dan kedua pada 13 30 Oktober,” kata Anwar kepada Parlemen sehari setelah protes diplomatik kedua.

“Malaysia tidak akan mengubah pendiriannya, terutama keengganan kami untuk menganggap Hamas sebagai kelompok teroris."

"Malaysia mempertahankan posisi independennya.”

Anwar mengatakan sikap tersebut didasarkan pada alasan kemanusiaan karena Malaysia memandang pendudukan Israel di Gaza sebagai tindakan ilegal menurut hukum dan norma internasional.

“Konflik ini tidak dimulai sebulan yang lalu; sudah berlangsung puluhan tahun, sejak tahun 1998,” ujarnya saat itu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini