TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia belum memperoleh informasi adanya korban warga negara Indonesia (WNI) imbas dari gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Taiwan pada Rabu (3/4/2024).
Dirjen Perlindungan WNI Kemlu, Joedha Nugraha, mengungkapkan saat ini pihak KBRI di Jepang dan Taiwan masih terus berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk mengumpulkan informasi terkait adanya korban WNI atau tidak.
"Kemlu saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokoyo, KJRI Osaka, dan KDEI Taipei untuk mendapatkan informasi lapangan mengenai dampak gempa dan kondisi para WNI baik di Taiwan maupun Jepang," ujarnya kepada Tribunnews.com, Rabu.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang timur Taiwan pada Rabu pagi pukul 7.58 waktu setempat.
Dikutip dari SCMP, gempa tersebut berpusat di 25 kilometer timur Provinsi Hualien dan 138 kilometer dari Taipei.
Hingga saat ini, korban meninggal dunia akibat gempa tersebut sebanyak empat orang dan 711 lainnya mengalami luka-luka.
Selain itu, ada pula 77 orang yang masih terperangkap akibat gempa tersebut.
Peringatan tsunami pasca-gempa pun sempat diumumkan hingga di Jepang dan Filipina.
Kendati demikian, peringatan tsunami tersebut saat ini telah dicabut.
Di sisi lain, gempa tersebut juga mengakibatkan banyak bangunan mengalami kerusakan.
Juru bicara Pusat Administrasi Cuaca Taiwan memperingatkan gempa susulan diperkirakan bakal terus terjadi hingga akhir pekan ini.
Baca juga: Gempa Dahsyat Guncang Taiwan: 4 Orang Tewas, 26 Gedung Runtuh, Puluhan Orang Terjebak Runtuhan
Sementara, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengungkapkan dirinya telah memerintahkan jajarannya untuk segera menangani situasi dan memahami dampak lokal sesegera mungkin, dikutip dari CNN.
Tsai juga meminta agar jajarannya segera memberikan bantuan yang diperlukan dan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk meminimalkan dampak bencana.
100 Bangunan Rusak, 91 Ribu Rumah Tanpa Listrik
Agensi Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan mengungkapkan gempa telah mengakibatkan lebih dari 100 bangunan mengalami kerusakan.
Adapun separuh bangunan rusak itu berada di Provinsi Hualien.
Kemudian, gempa juga mengakibatkan lebih dari 91 ribu rumah tidak mendapatkan aliran listrik.
Perusahaan listrik milik pemerintah Taiwan, Taipower pun saat ini masih bekerja untuk memulihkan aliran listrik.
Sebagai informasi, gempa yang terjadi hari ini merupakan yang terkuat sejak tahun 1999.
Pada saat itu, Taiwan diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,6 dan mengakibatkan sekitar 2.400 orang meninggal dunia dan menyebabkan 50 ribu bangunan mengalami kerusakan.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Gempa di Taiwan