“Setelah melakukan kejahatan tersebut, para pelaku berusaha melarikan diri dengan mengendarai mobil menuju perbatasan Rusia-Ukraina,” kata FSB, Sabtu (23/3/2024).
"Namun, keempat (tersangka) teroris ditahan dalam beberapa jam," lanjutnya, seperti dilaporkan Sputnik.
Ukraina dan negara-negara pendukungnya di Eropa Barat menolak tuduhan tersebut.
Sementara Rusia mengklaim memiliki bukti kemungkinan adanya hubungan Ukraina dalam serangan tersebut, termasuk transfer uang yang berasal dari kaum nasionalis Ukraina.
“Bahkan sekarang terlihat jelas bahwa ada jejak Ukraina di sini. Terutama karena keterlibatan Ukraina dalam serangan teroris lainnya di tanah Rusia sudah tidak diragukan lagi,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Kamis.
Dia menyebut pembunuhan jurnalis Rusia, Darya Dugina, dan blogger Rusia, Vladlen Tatarsky, sebagai salah satu contoh keterlibatan Ukraina dalam serangan terhadap Rusia.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menolak tuduhan Putin.
"Hari ini, Putin kembali berbicara pada dirinya sendiri, dan hal itu kembali disiarkan di televisi. Sekali lagi, dia menuduh Ukraina. Makhluk yang sakit dan sinis. Semua orang baginya adalah teroris, kecuali dirinya sendiri," kata Zelensky, Selasa (26/3/2024), dikutip dari Ukrainska Pravda.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina