Pasukan Rahasia Intelijen PA Mencoba Memasuki Gaza Kurang dari Seminggu Lalu, tapi Digagalkan Hamas
TRIBUNNEWS.COM- Selain harus menghadapi perlawanan dari tentara Israel, pejuang Hamas juga menghadapi Pasukan Rahasia Intelijen Palestina (PA).
Pasukan Rahasia Intelijen Palestina (PA) mencoba memasuki Gaza kurang dari seminggu lalu, tapi berhasil digagalkan oleh pejuang Hamas.
Pasukan rahasia Otoritas Palestina (PA) mengincar untuk memanfaatkan perlindungan udara dari tentara Israel untuk mengendalikan Gaza sebuah Laporan menyebutkan.
Pasukan rahasia intelijen PA mencoba memasuki Gaza kurang dari seminggu yang lalu dan digagalkan oleh pejuang Hamas di jalur tersebut.
Seorang pejabat keamanan di Kementerian Dalam Negeri Jalur Gaza mengungkapkan rincian pada tanggal 4 Maret mengenai serangan yang dipimpin Otoritas Palestina (PA) baru-baru ini ke wilayah tersebut.
Serangan tersebut terjadi kurang dari seminggu yang lalu dan digagalkan oleh pihak berwenang di jalur tersebut, menurut sebuah pernyataan dari Gaza akhir bulan lalu.
Pejabat Keamanan Gaza mengungkapkan kepada Al-Jazeera pada hari Kamis hasil penyelidikan dengan para pemimpin pasukan keamanan yang dibentuk oleh Mayor Jenderal Majid Faraj dan ditangkap di Jalur Gaza, menambahkan bahwa Faraj mengembangkan rencana keamanan untuk mengelola situasi di Gaza, berdasarkan tiga tahap.
“Tahap pertama adalah ketahanan pangan di bawah naungan Bulan Sabit Merah Palestina, tahap kedua menyasar suku-suku, dan tahap ketiga adalah keamanan komprehensif".
"Rencana tersebut menetapkan markas Bulan Sabit Merah di Rumah Sakit Al-Quds sebagai markas pasukan keamanan, dengan perlindungan udara Israel. Majid Faraj menugaskan tim perwira intelijen Palestina untuk menindaklanjuti implementasi rencana tersebut,” tambah pejabat itu.
Petugas yang dikerahkan Faraj diidentifikasi sebagai Nasser Adawi, Sami Nasman, Shaaban al-Gharabawi, dan Fayez Abu al-Hindud.
“Anggota pasukan ditugaskan untuk mengumpulkan informasi dari Al-Shifa untuk Majid Faraj dua minggu sebelum serangan terakhir.”
Menurut laporan surat kabar Ibrani Israel Hayom, serangan tersebut adalah bagian dari rencana yang disetujui Israel bagi afiliasi Fatah di Gaza untuk mengamankan masuknya bantuan ke jalur tersebut dan mencegah pengalihan oleh Hamas.
Pada hari Sabtu, 30 Maret, elemen-elemen yang terkait dengan Fatah mengamankan masuknya truk bantuan ke Gaza, tulis surat kabar itu.