News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel & AS Yakin Iran Siapkan Serangan Balasan, Drone Shahed & Rudal Jelajah Mungkin Dikerahkan

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SHAHED 129 - Drone Shahed 129 buatan industri militer Iran ini sangat mirip drone Predator MQ-1 buatan Amerika. Drone ini memiliki kemampuan intai dan tempur dan jarak jangkau sangat jauh.

TRIBUNNEWS.COM – Israel dan Amerika Serikat (AS) meyakini Iran sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel.

Sebelumnya, Israel menyerang Gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, dan menewaskan jenderal Iran bernama Mohammad Reza Zahedi.

Informasi intelijen yang didapatkan AS menyebutkan bahwa negeri mullah tengah menyiapkan aksi pembalasan.

Dalam serangan balasan Iran itu, pesawar nirawak jenis Shahed dan rudal penjelajah mungkin dikerahkan.

Para pejabat AS mengatakan belum mengetahui kapan serangan akan dilakukan dan apa saja target serangan.

Akan tetapi, serangan yang adil ialah serangan terhadap fasilitas diplomatik Israel karena sebelumnya negara Zionis itu juga menyerang kedutaan Iran.

Serangan itu mungkin akan dilancarkan pada periode antara sekarang dan akhir Ramadan pekan depan.

Hal lain yang belum diketahui ialah dari mana rudal dan pesawat nirawak Iran akan diluncurkan, yakni apakah dari Irak, Suriah, atau langsung dari wilayah Iran.

Adapun pada hari Jumat, (5/4/2024), Iran melangsungkan pemakaman tujuh anggota Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) yang tewas karena serangan Israel di Damaskus.

Dalam pemakaman itu Jenderal Hossein Salami memperingatkan bahwa Israel tak bisa lari dari konsekuensi serangan yang dilakukannya.

Salami tidak menyampaikan sinyal kapan dan bagaimana serangan balasan Iran nantinya.

Baca juga: Iran Kini Disebut Menang Perang Lawan Israel, Ini 4 Hal yang Untungkan Negeri Mullah

Sementara itu, AS enggan dikaitkan dengan serangan Israel di Damaskus. AS tak ingin fasilitas-fasilitas AS menjadi target serangan Iran.

Para pejabat AS sudah menegaskan bahwa negaranya tidak memiliki informasi tentang rencana serangan Israel di Suriah itu.

Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menyebut Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis pekan ini berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Keduanya membahas ancaman Iran kepada Israel.

“Ada diskusi di antara dua peimpin itu mengenai ancaman yang sangat bisa dilakukan dan terang-terangan dari Iran terhadap keamanan Israel beberapa hari lalu, dan presiden sudah menjelaskan, sangat jelas, kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa dia bisa mengandalkan bantuan AS untuk membantu mereka dalam pertahanan melawan ancaman yang disampaikan secara langsung dan terbuka oleh Iran,” kata Kirby dikutip dari CBS News.

Israel juga sudah memperingatkan akan melancarkan serangan balasan jika Iran menyerang.

Pada hari Jumat, penasihat kepresidenan Iran bernama Mohammad Jamshidi menyinggung ancaman kepada Israel.

Dia menyebut pesan Iran kepada AS ialah agar “tidak terseret ke dalam jebakan dari Netanyahu untuk AS”.

“Menjauhlah agar kalian tidak terluka,” kata Jamshidi di media sosial X.

Jamshidi mengklaim AS kemudian meminta Iran untuk tidak menargetkan fasilitas milik AS.

CBS News mengonfirmasi bahwa AS memang menerima pesan tertulis dari AS.

Baca juga: Iran Ingatkan AS Menjauh Agar Tak Kena Jebakan Netanyahu, Washington ke Teheran: Jangan Serang Kami

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan AS meresponsnya dengan mengirimkan pesan peringatan secara tertulis.

Dalam pesan itu AS memperingatkan Iran agar tidak menggunakan serangan Israel sebagai alasan untuk menyerang fasilitas dan personel AS.

Israel mengevakuasi duta besar

Israel dikabarkan mulai mengevakuasi para staf kedutaan besarnya di seluruh dunia karena takut akan ancaman serangan balasan Iran.

Media besar Israel bernama Yedioth Ahronot mengatakan sudah ada tujuh kedutaan Israel yang dievakuasi.

Di antaranya ialah kedutaan Israel di Bahrain, Mesir, Yordania, Maroko, dan Turki.

Sementara itu, narasumber yang didapatkan oleh The Jerusalem Post mengatakan semua kedutaan Israel di seluruh dunia kini dalam siaga tinggi setelah muncul ancaman dari Iran.

Beberapa duta besar juga diminta untuk tidak tampil dalam acara publik dengan alasan keamanan.

Selain itu, para diplomat Israel di luar negeri telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kedutaan mereka akan menjadi target pembalasan Iran.

“Setelah meletusnya perang di Gaza, telah diambil langkah-langkah untuk keluarga duta besar Israel. Situasi bahkan menjadi makin rumit setelah serangan di Damaskus. Harus dicatat bahwa anak-anak kami bersekolah di sekolah internasional bersama dengan anak-anak dari negara muslim, menambah kekhawatiran lain,” kata seorang diplomat Israel.

Baca juga: Israel-Iran Terancam Perang, AS: Tak Hanya di Gaza, Kami Dukung IDF di Mana Pun

Muncul aturan ketat di beberapa kedutaan Israel di sejumlah negara. Para staf di sana bahkan tidak diizinkan meninggalkan kediaman dan pergi berbelanja.

"Dalam beberapa kasus, kami terpaksa memanggil kembali beberapa diplomat di luar negeri karena peringatan dan risiko,” kata salah satu pejabat Kemenlu Israel.

Di beberapa negara, diplomat Israel juga diminta tak bepergian ke tempat-tempat yang dikaitkan dengan Israel atau orang Israel.

Mereka diperintahkan untuk lebih berhati-hati dan mengubah rutinitas dan rute mereka serta mengurangi aktivitas bepergian.

Dikutip dari Al-Mayadeen, pengamat militer Italy Blumental mengungkapkan bahwa Israel telah meningkatkan kewaspadaan di kedutaan Israel di seluruh dunia hingga tingkat tertinggi.

Blumental turut menyebut beberapa kedutaan Israel di sejumlah negara telah dievakusi setelah adanya asesmen situasi oleh Shin Bet dan Kementerian Luar Negeri Israel.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini