TRIBUNNEWS.COM – Iran berjanji akan melancarkan serangan balasan setelah Israel membunuh jenderal Iran bernama Brigjen Mohammad Reza Zahedi dalam serangan di Kedutaan Iran di Suriah awal pekan ini.
Pada hari Jumat, (5/4/2024), Panglima Korps Garda Revolusi Iran, Hoessein Salami, kembali menegaskan bahwa serangan Israel itu akan direspons.
“Tak ada serangan terhadap rezim suci kita yang tidak dibalas,” kata Salami dikutip dari Iran International.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei juga buka suara mengenai rencana serangan balasan untuk Israel.
“Kita akan membuat mereka (Israel) menyesal atas kejahatan ini dan kejahatan serupa lainnya dengan bantuan Tuhan,” ujar Khamenei sehari setelah serangan Israel.
Adapun Israel kini sedang bersiap menghadapi serangan balasan Iran yang belum diketahui kapan dilakukan.
Seorang jurnalis investigasi dan pengamat keamanan asal Israel, Yossi Melman, memprediksi Iran tidak akan melancarkan serangan secara langsung.
Melman ragu bahwa Khamenei akan mengizinkan adanya serangan balasan secara langsung meskipun Iran sudah berjani akan melakukannya.
Kata Melman, serangan seperti itu akan secara langsung dikaitkan dengan Teheran.
Dia kemudian memprediksi Iran akan tetap menyerang, tetapi tidak dari wilayah Iran.
Menurutnya, serangan bisa berasal “dari Irak dan/atau Suriah dan lebih intensif”.
Baca juga: Israel & AS Yakin Iran Siapkan Serangan Balasan, Drone Shahed & Rudal Jelajah Mungkin Dikerahkan
Melman berujar bahwa Iran sudah menargetkan para diplomat Israel dan fasilitas Israel lewat proksi-proksinya, misalnya Hizbullah, di seluruh Eropa selama lebih dari 40 tahun terakhir.
Sebagai contoh, Iran pernah membayar seorang warga Pakistan di Jerman untuk membunuh pengacara pro-Israel.
Melman menyebut jika Iran meluncurkan rudal ke arah Israel dari wilayah Iran, Israel bisa mengerahkan rudal Jericho.