News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Alana Hadid, Kakak Bella Hadid Buat Perusahaan Film untuk Wakili Suara Rakyat Palestina

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alana Hadid (kiri), kakak Bella Hadid yang mempelopori perusahaan Watermelon Pictures untuk menyuarakan suara rakyat Palestina. Film pertamanya, Walled Off (kanan) akan tayang pada 3 Mei 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Alana Hadid, saudara tiri model Palestina-Amerika Bella Hadid dan Gigi Hadid, mempelopori label produksi dan distribusi film baru untuk menyuarakan suara rakyat Palestina.

Perusahaan film tersebut bernama Watermelon Pictures.

Watermelon Pictures digambarkan sebagai perusahaan distribusi, produksi, dan pendanaan film independen milik Palestina.

Perusahaan tersebut akan fokus pada representasi budaya, advokasi sosial dan berdedikasi untuk memperkuat suara para pembuat film yang kurang terwakili di seluruh dunia.

“Tujuan kami adalah menyediakan tempat yang aman bagi suara-suara terpinggirkan yang berjuang untuk melakukan perlawanan kreatif,” kata Alana Hadid, Direktur Kreatif Watermelon Pictures.

“Melalui rilis film kami, kami bertujuan untuk mendidik dan menginspirasi penonton di seluruh dunia untuk melawan ketidakadilan,” lanjutnya, dikutip dari Deadline yang rilis Kamis (4/4/2024).

Ia juga menjelaskan arti nama perusahaannya, Watermelon Pictures.

“Nama Watermelon Pictures mewujudkan semangat dan ketahanan budaya Palestina, yang dilambangkan dengan buah ikonik yang memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina," jelasnya, merujuk pada buah semangka atau watermelon.

Watermelon Pictures akan menayangkan film pertamanya, Walled Off, sebuah film dokumenter tentang Walled Off Hotel.

Walled Off Hotel merupakan museum rahasia di sebuah hotel seni yang dikelola Palestina di dekat Tepi Barat yang diduduki Israel di Betlehem, di seberang tembok penghalang yang dibiayai dan dirancang oleh seniman jalanan Inggris, Banksy.

Film ini menceritakan kehidupan warga Palestina yang tinggal di daerah tersebut.

Baca juga: Cerita Ayah Bella Hadid soal Nakba 1948, Mohamed Hadid: Yahudi Usir Kami dari Palestina

Watermelon Pictures mengatakan film tersebut menyoroti hotel dengan 'pemandangan terburuk di dunia', serta pendudukan Palestina dan masa lalu yang kurang dikenal, namun relevan dengan masa kini untuk menyoroti pentingnya perlawanan kreatif sebagai bentuk protes.

Film Walled Off ditulis dan disutradarai oleh pembuat film Amerika Vin Arfuso, yang merupakan keturunan Palestina dan Italia.

Film ini diproduksi bersama oleh saudara laki-laki Hadid, Anwar Hadid.

Produser lainnya termasuk cucu aktivis Nelson Mandela dan salah satu pendiri Pink Floyd, Roger Waters.

Film dokumenter ini akan dirilis secara digital pada 3 Mei 2024.

Sebagai informasi, Hadid bersaudara sangat vokal mengenai agresi Israel terhadap warga Palestina.

Sebelumnya, Alana Hadid menyerukan gencatan senjata saat berpidato di pawai Washington menuju Gaza pada bulan Januari lalu.

Ia juga menggunakan media sosialnya untuk berbicara tentang genosida yang sedang terjadi di Palestina.

Adik perempuannya, Bella Hadid, juga mengutuk pemboman Israel di Jalur Gaza.

Bella Hadid juga sebelumnya mengungkapkan ia pernah menerima ancaman pembunuhan setelah telepon pribadinya diretas setelah menyatakan posisinya untuk mendukung Palestina dan mengecam agresi Israel di Jalur Gaza, dikutip dari Al Arabi.

Meski demikian, Bella Hadid tetap memberikan dukungannya untuk rakyat Palestina dan tidak menyerah dengan ancaman terhadap dirinya.

Jumlah Korban

Saat ini Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.091 jiwa dan 75.750 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (6/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini