"Israel telah memberlakukan blokade total terhadap Gaza - Tidak ada akses terhadap listrik atau air, yang ada hanyalah kehancuran. Jika Anda mencari kekacauan, itu akan terjadi," lanjutnya.
"Manusia binatang diperlakukan sebagaimana mestinya. Israel telah memberlakukan blokade total di Gaza - Tidak ada listrik, tidak ada air, hanya kerusakan. Jika Anda menginginkan neraka, Anda akan mendapatkan neraka," tambahnya.
Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina Jamie McGoldrick mencatat pada 19 Maret kalau Gaza membutuhkan “suku cadang untuk sistem air dan sanitasi” serta “bahan kimia untuk mengolah air,” karena “kurangnya barang-barang penting ini adalah salah satu penyebab utama krisis malnutrisis."
Baca juga: Matinya Kemanusiaan, Sakit Jiwanya Tentara Israel Bagikan Video Gembira Penyiksaan Warga Palestina
Serangan baru-baru ini di Gaza telah memperburuk situasi yang sudah mengerikan bagi seluruh penduduknya, yang saat ini mengalami kerawanan pangan akut pada tingkat yang signifikan, seperti yang dilaporkan oleh Oxfam dan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu.
Peristiwa ini menggarisbawahi kontradiksi mencolok yang dihadapi orang-orang di seluruh dunia.
Dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, pendudukan Israel telah melakukan empat pembantaian brutal terhadap keluarga, yang mengakibatkan hilangnya 46 nyawa secara tragis dan menyebabkan 65 orang terluka, berdasarkan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit selama periode 24 jam terakhir.
Penting untuk dicatat bahwa upaya penyelamatan terhambat karena beberapa korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan jalan yang terhalang, sehingga menghambat kemampuan tim ambulans dan pertahanan sipil untuk menjangkau mereka dengan cepat.
Genosida Israel yang tiada henti di Gaza telah menyebabkan 33.137 korban jiwa dan 75.815 orang terluka sejak konflik meletus pada 7 Oktober tahun sebelumnya.
(oln/almydn/*)