News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Selain Hadapi Iran, Menhan Israel Sebut IDF Siap Invasi Rafah di Gaza Selatan

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. -- Yoav Gallant sebut Israel sedang menyiapkan invasi ke Rafah dan menanti serangan balasan Iran.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, membenarkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menarik diri dari Jalur Gaza kemarin, Minggu (7/4/2024).

Surat kabar Israel, Maariv, membenarkan hanya ada satu brigade tentara Israel yang masih berada di dalam Gaza untuk mencegah kembalinya warga Palestina ke Jalur Gaza utara.

Penarikan ini sebagai persiapan untuk operasi Israel di masa depan, termasuk di kota Rafah di jalur selatan.

“Pasukan sedang berangkat dan bersiap untuk misi berikutnya, dan kami telah melihat contoh misi semacam itu dalam operasi (rumah sakit) Al-Shifa, serta misi mereka berikutnya di wilayah Rafah," kata Yoav Gallant dalam pernyataan kantornya, Minggu malam.

Selain menyiapkan operasi di Rafah, Israel siap menghadapi skenario apa pun yang mungkin timbul melalui konfrontasi besar dengan Iran.

Saat ini, Israel terus waspada dengan kemungkinan serangan Iran sebagai respons terhadap pembunuhan dua jenderal militer dan lima anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) di konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4/2024).

Pernyataan tersebut muncul setelah Yoav Gallant melakukan penilaian situasi operasional dengan para pejabat senior Angkatan Darat.

"Setelah selesainya penilaian, Menteri Yoav Gallant menekankan bahwa lembaga pertahanan telah menyelesaikan persiapan untuk menanggapi jika terjadi skenario apa pun yang mungkin timbul saat menghadapi Iran,” katanya.

Iran Ancam akan Balas Serangan Israel

Sebelumnya, Iran berjanji untuk menanggapi dugaan serangan Israel di Damaskus yang mengakibatkan terbunuhnya tujuh anggota IRGC, termasuk dua komandan senior di konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin pekan lalu.

"Semua kedutaan besar Israel tidak lagi aman, dan menambahkan bahwa Teheran menganggap konfrontasi dengan Israel sebagai hak yang sah," kata Yahya Rahim Safavi, penasihat pemimpin tertinggi Iran, Minggu.

Baca juga: Israel Siap Hadapi Serangan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran: Kami yang Tentukan Metode Balasan

Israel tidak mengaku secara langsung bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan itu dan berdalih mereka menargetkan lokasi dekat konsulat Iran di Damaskus yang digunakan oleh militan anti Israel.

Sementara itu, sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS) juga waspada dengan ancaman Iran terhadap Israel dan berjanji akan mendukung Israel di mana pun.

Kemarin, Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA) menerbitkan sebuah ilustrasi yang dikatakan menunjukkan sembilan jenis rudal Iran yang mampu mencapai Israel.

Jumlah Korban

Saat ini Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.175 jiwa dan 75.886 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (7/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini