Sementara itu, Israel telah mengeluarkan pernyataan tentang kematian tiga putra Haniyeh.
Israel mengklaim ketiganya adalah anggota Hamas. Amir dalah komandan di sayap militer Hamas, sedangkan Hazem dan Mohammad adalah agen militer.
Menurut media Israel, serangan terhadap tiga putra Haniyeh itu sudah disetujui oleh kolonel IDF di Komando Selatan.
Namun, dikutip dari The Times of Israel, rencana serangan itu tidak dibahas dalam kabinet perang Israel.
Seorang pejabat Israel menyatakan Perdana Menteri Israel Benjami Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant tidak diberi tahu sebelum serangan terjadi.
Sementara itu, seorang pejabat lainnya memperingatkan bahwa serangan itu bisa mengganggu pembicaraan tentang gencatan senjata.
Disebutkan bahwa salah satu putra Haniyeh terlibat dalam penahanan sandera.
Adapun awal bulan ini polisi Israel telah menangkap saudrara perempuan Haniyeh.
Baca juga: Israel Akui Bunuh 3 Putra Ismail Haniyeh: Mereka Adalah Anggota Hamas di Gaza Tengah
Dia adalah seorang warga Israel yang tinggal di Tel Sheva.
Ungkapan dukacita
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan dukacitanya kepada Haniyeh melalui panggilan telepon.
"Israel pasti akan dimintai pertanggungjawaban di depan hukum atas kejahatan kemanusiaan yang diperbuatnya," kata Erdogan dalam pernyataannya di media sosial.
Seperti Erdogan, Presiden Iran Ebrahim Raisi turut menyampaikan dukacitanya,
Kantor berita IRNA mengatakan Raisi amat berdukacita atas kematian tiga putra Haniyeh.
Hamas mengatakan Haniyeh juga menerima ucapan dukacita dari Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas serta Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.
(Tribunnews/Febri)