News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Duka Cita Erdogan hingga Menlu Iran atas Tewasnya Putra dan Cucu Haniyeh: Israel Pengecut

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin gerakan Hamas Palestina Ismail Haniyeh berbicara di rapat umum selama kunjungannya ke kota Saida di Lebanon selatan, pada 26 Juni 2022. - Sejumlah pejabat dari beberapa negara langsung menelepon Haniyeh begitu mendengar putra dan cucu pemimpin Hamas itu tewas diserang Israel.

TRIBUNNEWS.com - Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mawlawi Amir Khan Muttaqi, langsung menelepon Ismail Haniyeh begitu mendengar kabar putra dan cucu pemimpin Hamas tersebut tewas akibat serangan Israel, Rabu (10/4/2024).

Muttaqi mengucapkan duka cita mendalam atas kehilangan yang menimpa Haniyeh.

Ia mengatakan pengorbanan keluarga Haniyeh ini akan membawa Palestina bebas dari pendudukan Zionis, dikutip dari Bernama.

Selain Muttaqi, Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, juga langsung menelepon Haniyah saat mendengar kabar duka tersebut.

"Presiden Erdogan menekankan, Israel pasti akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan hukum atas kejahatan kemanusiaan yang telah mereka lakukan," ujar Kepresidenan Turki dalam sebuah unggahan di media sosial.

Terpisah, Menteri Luar Negeri Iran, Hissein Amirabdollahian, mengutuk serangan Israel yang menewaskan putra dan cucu Haniyeh sebagai aksi "kriminal dan pengecut".

Ia mengatakan pengorbanan ini akan memperkuat tekad rakyat Palestina untuk membebaskan tanah mereka dari rezim Zionis.

"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati dan melimpahkan rahmat kepada anak dan cucu para syuhada di masa lalu dan lebih dari 34 ribu syuhada dalam beberapa bulan terakhir di Jalur Gaza dan Tepi Barat," urai Amirabdollahian.

Dilansir AlJazeera, Haniyeh telah mengonfirmasi tewasnya tiga putra dan tiga cucunya akibat serangan Israel.

Haniyeh mengatakan enam anggota keluarganya itu ditargetkan saat mengunjungi kerabat mereka di kamp pengungsi Shati dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri.

"Melalui darah para syuhada dan penderitaan mereka yang terluka, kami menciptakan harapan, kami menciptakan masa depan, kami menciptakan kemerdekaan dan kebebasan bagi rakyat dan bangsa kami (Palestina)," kata Haniyeh.

Baca juga: BREAKING NEWS: 3 Putra 3 Cucu Ismail Haniyeh Tewas saat Silaturahmi Idul Fitri, Mobil Dibom Israel

Hingga saat ini, Haniyeh mengungkapkan ia sudah kehilangan 60 anggota keluarganya, termasuk keponakan.

Ia pun mengecam serangan Israel yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina, terutama anak-anak dan perempuan.

"Tidak ada keraguan bahwa musuh (Israel) didorong oleh semangat balas dendam dan semangat pembunuhan, serta pembunuhan darah."

"Mereka tidak mematuhi standar atau hukum apapun," kata Haniyeh.

"Kami telah melihatnya melanggar segalanya di tanah Gaza. Ada pembersihan etnis dan genosida. Terjadi eksodus massal," imbuhnya.

Sementara itu, militer Israel membenarkan mereka telah menargetkan putra Haniyeh.

Militer Israel menggambarkan putra Haniyeh sebagai anggota Hamas yang sedang dalam perjalanan untuk "melakukan kegiatan teroris di wilayah tengah Jalur Gaza."

Namun, dalam pernyataannya, militer Israel tak menyinggung soal cucu Haniyeh yang juga tewas dalam serangan itu.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini