TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel mengatakan setidaknya 6.000 pekerja konstruksi dari India akan tiba di Israel dengan penerbangan bersubsidi selama bulan April dan Mei 2024.
Para pekerja India tersebut akan menggantikan warga Palestina yang dilarang memasuki Israel sejak pecahnya agresi Israel melawan gerakan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza.
"Berkat pembiayaan bersama antar kedua negara yang telah disepakati sekitar satu minggu yang lalu mengenai kedatangan lebih dari 6.000 pekerja dari India selama bulan April dan Mei dengan ‘pesawat ulang-alik’ setelah pemberian subsidi pada penerbangan sewaan," kata para pejabat Israel, Kamis (11/4/2024).
Para pekerja dari India dibawa ke Israel berdasarkan perjanjian antar pemerintah (G2G) antara kedua negara, seperti diberitakan India TV News.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kementerian Keuangan Israel, dan Kementerian Konstruksi dan Perumahan menyetujui proposal untuk merekrut pekerja India melalui skema pembiayaan bersama.
"Netanyahu secara pribadi telah mengadakan pertemuan dengan para pejabat senior di Yerusalem pada hari Rabu (10/4/2024) untuk memfasilitasi peningkatan besar jumlah pekerja asing di Israel,” kata pemerintah Israel dalam sebuah pernyataan.
Pekerja India Berangkat ke Israel
Pada awal April ini, media India melaporkan 60 orang India telah berangkat ke Israel untuk bekerja di industri konstruksi.
Mereka dikirim ke Israel sebagai bagian dari perjanjian antar pemerintah India dan Israel, menurut Firstpost.
Selain itu, sekitar 900 pekerja konstruksi India telah melakukan perjalanan ke Israel dalam beberapa bulan terakhir melalui 'rute B2B (bisnis-ke-bisnis)' yang melibatkan lembaga sumber daya manusia di kedua negara.
Sebagian besar pekerja India tersebut memilih bekerja di Israel karena upah yang jauh lebih tinggi daripada di India.
Baca juga: Israel Gagal Rekrut Puluhan Ribu Pekerja Asing, Hanya 1.100 Orang yang Datang
Mereka dapat memperoleh penghasilan $150-$300 per bulan di India, sementara Israel menawarkan setidaknya $1,600 per bulan.
Pada Januari lalu, 9.727 kandidat lulus tes kualifikasi untuk pekerja konstruksi Israel di negara bagian Haryana dan Uttar Pradesh di India.
Sekitar 10.000 pekerja India akan melakukan perjalanan ke Israel secara bertahap, kantor berita PTI melaporkan pada Maret lalu, mengutip sumber di Asosiasi Pembangun Israel.
Akan ada serangkaian kedatangan dalam beberapa minggu mendatang, dengan total 850 kedatangan pada pertengahan April.