Selain itu, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa Israel waspada terhadap kemungkinan serangan Iran dan bersiap menghadapi berbagai skenario, menurut apa yang dilansir Kantor Berita Jerman.
“Kami siap untuk serangan dan pertahanan yang dihasilkan, untuk itu kami akan menggunakan berbagai kemampuan militer," katanya.
Dia menambahkan bahwa Israel juga dapat mengandalkan mitra strategisnya.
Iran akan Balas Serangan Israel
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengancam akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus.
Ia mengulangi pernyataannya pada Rabu (10/4/2024), bahwa Israel akan mendapatkan balasan.
"Entitas Zionis melakukan kesalahan dengan menyerang gedung konsulat Iran di Damaskus. Serangan terhadap konsulat kami berarti serangan terhadap tanah kami, dan entitas ini harus dan akan dihukum," kata Ali Khamenei, dikutip dari Reuters.
Sejumlah media Barat memprediksi bahwa serangan balasan Iran terhadap Israel kemungkinan melibatkan front perlawanan yang menjalin hubungan dengan Iran.
Hubungan Israel dan Iran memburuk sejak revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Setelah menggulingkan Raja Mohammad Reza Pahlavi, Iran menerapkan kebijakan anti-Israel, yang diteruskan oleh Ayatollah Ali Khamenei, penerus Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Sementara Israel menuduh Iran mendanai faksi perlawanan seperti Hamas dan Hizbullah untuk melawan Israel, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Iran.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.482 jiwa dan 76.049 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (11/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel