Ia menambahkan bahwa telah ada pembicaraan tentang transfer sistem Skynex atau disebut pesawat tempur drone.
"Ini adalah sistem jarak menengah seperti IRIS-T, NASAMS dan aset lainnya yang akan memungkinkan kita melindungi kota dan menghancurkan rudal dan drone. Dan ada sistem Patriot dan SAMP/T jarak jauh,” urainya.
Untuk serangan semalaman, menurutnya, musuh menggunakan hampir semua rudal yang ada, termasuk rudal udara-ke-udara Kh-59 dan rudal balistik Kh-47 Kinzhal.
Tadi malam, sembilan pembom strategis Tu-95MS mengudara. Mereka beroperasi dari Olenegorsk, lapangan terbang Olenya. Pasukan Vladimir Putin meluncurkan rudal Kh-101 dan Kh-555 di wilayah Saratov.
Jet tempur Rusia meluncurkan setidaknya 20 rudal. Pasukan antirudal Angkatan Udara Ukraina berhasil menjatuhkan 16 di antaranya.
Namun empat yang lain mencapai sasaran sehingga membuat kehancuran fasilitas energi Ukraina.
Ia bilang bahwa MiG-31K, pembawa rudal hipersonik Kh-47 Kinzhal, yang diakuinya mampu menghancurkan sasaran dengan dahsyat.
Yevlash mengakui Kiev belum dapat sepenuhnya memukul mundur serangan musuh seperti itu.
"Karena untuk ini kita memerlukan sistem yang telah terbukti efektivitasnya berkali-kali dan kita telah menggunakannya. Ini adalah sistem pertahanan udara Patriot. Kita membutuhkannya saat ini untuk melawan serangan gabungan semacam itu,” kata Yevlash.
Menurutnya, musuh juga menggunakan rudal udara Kh-59.
“Empat rudal jenis ini ditembakkan, dan pasukan pertahanan udara kami berhasil menjatuhkan dua di antaranya. Sebanyak 40 kendaraan udara tak berawak yang mengalihkan perhatian sementara sistem pertahanan udara S-300 dan S-400 melancarkan serangan yang kuat," kata Yevlash.
Laporan sebelumnya mengatakan bahwa unit pertahanan udara Ukraina menghancurkan 57 dari 82 drone dan rudal yang diluncurkan oleh pasukan Rusia pada akhir 10 April dan awal 11 April.
Serangan Bergelombang di Fasilitas Energi
Sementara itu Rusia mengakui telah melakukan serangan bergelombang terhadap fasilitas energi dan BBM Ukraina hampir di seluruh kota dengan senjata berpresisi tinggi.
Dikuti dari Russia Today, Kementerian Pertahanan Rusia menghancurkan fasilitas tersebut sebagai balasan atas tindakan musuhnya yang menyerang wilayah Rusia secara berulang.