TRIBUNNEWS.COM - Sebuah serangan sangat brutal terjadi di sebuah pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di kota Sydney, Australia, dan menewaskan sedikitnya 6 orang, termasuk seorang bayi dan ibunya.
Para saksi mata mengatakan, serangan brutal ini dilakukan oleh seorang pria berkemeja hijau menikam orang lain tanpa pandang bulu.
“[Kami baru saja mendengar] jeritan, jeritan dan sepertinya tidak lama kemudian kami mendengar 'boom boom boom' dari suara tembakan dan kami berpikir, 'Kami harap itu polisi,'” kata saksi tersebut kepada stasiun televisi pemerintah Australia, ABC.
Dia menyaksikan ada 1 orang dalam kondisi sekarat dalam jarak 10 meter setelah jadi korban tikaman pria tersebut.
"Saya mengambil handuk dan ada tiga orang sekarat di sekitar saya," ujar pria saksi mata tersebut,
Dia benar-benar menyaksikan pembantaian brutal itu terjadi di depan matanya.
Pria lain yang tidak menyebutkan namanya mengatakan kepada ABC bahwa penyerang akan terus mengamuk jika petugas polisi tidak melakukan intervensi.
“Jika dia tidak menembaknya, dia akan terus berjalan, dia mengamuk,” katanya.
Saksi lain berteriak kepada pengunjung mal agar menghindari lokasi penikaman. "Jangan pergi ke sana," teriaknya.
Baca juga: AS Pantau Iran Mobilisasi Drone dan Rudal Jelajah, Biden: Serangan ke Israel Bisa Lebih Cepat
Para saksi menceritakan, aksi penikaman itu memicu kekacauan di pusat perbelanjaan tersebut.
Susana benar-benar kacau.
Jurnalis 9 News Sydney yang mewancarai seorang saksi mata mengatakan, orang-orang berlarian melalui pusat perbelanjaan dan saling berjatuhan, menggambarkan situasi tersebut sebagai “kekacauan.”
Dua bersaudara yang berada di sana mengatakan kepada 9 News bahwa mereka melihat seorang bayi dan ibunya ditikam dan mencoba membantu.
Baca juga: Cerita di Balik Pembantaian Mossad Atas Mohammad Srour, Warga Lebanon Penyalur Dana Iran ke Hamas
“Bayinya ditusuk dan ibunya ditikam,” kata salah satu saudara laki-laki tersebut.
“Kami sedang menggendong bayi dan mencoba mengompres bayi tersebut. Sama ibu, berusaha mengompres darahnya agar tidak berhenti,” imbuhnya.
Baca juga: Aksi Spionase Israel di Malaysia: Agen Mossad Selundupkan Senjata, Djebloskan Penjara 40 Tahun