TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Malaysia langsung bertindak cepat menanggapi serangan Iran ke Israel pada akhir pekan ini.
Guna mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa dari Warga Negara Malaysia, pihak Kemenlu dikabarkan segera menyerukan kemungkinan travel warning ke wilayah timur tengah terutama di Iran dan negara-negara di sekitarnya
Kebijakan ini diambil setelah Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Fadillah Yusof mendesak Kementerian yang memiliki julukan Wisma Putra tersebut guna bertindak cepat dan dinamis menanggapi situasi terbaru di Iran dan Israel.
Fadillah meminta Kemenlu Malaysia selalu siap memantau keselamatan rakyat Malaysia di negara-negara yang berisiko akibat serangan drone dan rudal oleh Iran terhadap Israel.
Jika diperlukan, Fadillah pun meminta Wisma Putra mengambil langkah-langkah untuk evakuasi warga Malaysia dari daerah yang berpotensi menjadi target serangan bila kondisi kian memanas.
Adapun wilayah yang dinilai Fadillah memiliki risiko tinggi bagi warga negara Malaysia saat ini adalah Iran dan negara-negara timur tengah di sekitarnya.
"Bagi warga Malaysia, saya menyarankan untuk sementara menghindari daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi, baik di Iran maupun negara-negara tetangga," katanya kepada wartawan setelah menghadiri acara Open House Idul Fitri yang diselenggarakan oleh Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) Tupong, Fazzrudin Abdul Rahman, Minggu pagi (14/4/2024).
Seperti yang diketahui sebelumnya, Iran meluncurkan serangan rudal dan drone ke Iran pada Minggu (14/4/2024) dini hari waktu setempat.
Dikutip Tribunnews dari BBC, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran segera mengeluarkan pernyataan ke publik selepas serangan ke Israel dilakukan.
IRGC mengklaim melancarkan serangan yang dinamakan "Operasi Janji Pasti" pada 14 April ini terjadi bukan tanpa alasan.
Serangan dengan target tertentu di wilayah Israel ini disebut sebagai tanggapan atas "kejahatan berulang" Israel, termasuk serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024 lalu.
Baca juga: Punya Hubungan Diplomatik dan Ekonomi yang Erat, China Sangat Prihatin Iran Serang Israel
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa lebih dari 200 drone pembunuh, rudal jelajah, dan rudal balistik diluncurkan dari Iran yang berjarak sekitar 1.800 km dari negara mereka.
Mereka mengklaim bahwa sebagian besar dari rudal dan drone tersebut telah dicegat, dan beberapa di antaranya ditembak jatuh di luar wilayah Israel.
AS juga dilaporkan menembak jatuh beberapa rudal tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kesiapan Israel dalam menghadapi situasi apapun, baik secara defensif maupun ofensif, sambil mengapresiasi dukungan dari Amerika, Inggris, Prancis, dan negara-negara lainnya.
Mantan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Jonathan Conricus, menyebut serangan ini sebagai "hari pertama bagi Timur Tengah yang baru", karena ini adalah pertama kalinya Iran menyerang Israel langsung dari wilayah kedaulatan Iran.
Ia juga menegaskan bahwa pertahanan udara Israel sedang sibuk mengatasi ancaman ini dan menyebut bahwa Israel telah memiliki beberapa rencana mengingat potensi serangan dari Iran.
Conricus juga menyebut beberapa target yang mungkin menjadi sasaran, termasuk lokasi kelompok Hizbullah di Suriah dan kelompok Houthi di Yaman, tergantung pada seberapa besar kerusakan yang terjadi di Israel, yang akan menentukan reaksi Israel.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)